IHSG Anjlok 5 Persen, BEI Ungkap Pengaruh Sentimen Global dan Rumor Mundurnya Sri Mulyani

IHSG Anjlok 5 Persen, BEI Ungkap Pengaruh Sentimen Global dan Rumor Mundurnya Sri Mulyani

IHSG Anjlok 5 Persen, BEI Ungkap Pengaruh Sentimen Global dan Rumor Mundurnya Sri Mulyani - www.lpktrankonmasi.id


lpktrankonmasi.id, Magelang - Rabu, (19/03/2025) Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menjelaskan penyebab turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 5 persen. Menurutnya, salah satu faktor utama adalah sentimen global yang kurang kondusif.

Iman mencontohkan bahwa salah satu sentimen negatif tersebut berasal dari kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

“Beberapa isu global memang muncul, sehingga investor bersikap wait and see. Jika melihat penurunan hari ini, sebagian besar investor asing merespons perkembangan terbaru dari Donald Trump, yang berdampak pada penurunan indeks kita,” ungkap Iman kepada wartawan di kantor BEI, Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).

Ia juga membantah bahwa kejatuhan IHSG disebabkan oleh isu-isu dalam negeri. Menurutnya, pergerakan indeks dipengaruhi oleh berbagai faktor, bukan hanya kondisi domestik.

“Indeks ini merupakan hasil dari banyak faktor, bukan sekadar kondisi dalam negeri. Jika melihat fundamental perusahaan, kinerja mereka tetap baik,” jelasnya.

Selain itu, IHSG juga dikaitkan dengan rumor mundurnya Sri Mulyani dari posisi Menteri Keuangan, yang disebut-sebut berdampak pada persepsi negatif investor asing.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan bahwa Sri Mulyani tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya.

“Saya kurang tahu soal persepsi investor asing, tetapi terkait Bu Sri Mulyani, saya pastikan beliau tidak akan mundur, dan kondisi fiskal kita tetap kuat,” ujar Dasco saat mengunjungi kantor BEI.

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, juga menegaskan bahwa kondisi fiskal Indonesia masih stabil dan kuat, sehingga penurunan IHSG tidak perlu disikapi secara berlebihan.

“Fiskal kita dalam kondisi kesinambungan yang kuat. Ini adalah situasi yang wajar, dan IHSG akan kembali pulih. Tidak perlu reaksi berlebihan,” katanya.

Sebagai respons terhadap anjloknya IHSG, BEI menerapkan penghentian sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11.19.31 di sistem Jakarta Automated Trading System (JATS). Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menjelaskan langkah tersebut dalam pernyataan resminya.

“Hari ini, Selasa, 18 Maret 2025, terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11:19:31 di sistem perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah IHSG turun lebih dari 5 persen,” jelas Kautsar.

Penulis  : Hilman Dani Aufar
Editor   : Hilman

Bagikan

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Jangan lupa kebijaksanaan anda dalam berkomentar