Maqam Muraqabah: Kedekatan sang Hamba Menyadari Kehadiran Allah dalam Upaya Menghidupkan Hati

Maqam Muraqabah: Kedekatan sang Hamba Menyadari Kehadiran Allah dalam Upaya Menghidupkan Hati - www.lpktrankonmasi.id

Lpktrankonmasi.id, Magelang - Minggu, (16/02/2025) Proses perjalanan spiritual manusia dalam tahap menuju pengenalan tentang ke-esa an Tuhan  (Makrifatullah) yang dimana dalam proses tersebut seseorang mendapati maqom muraqabah atau dalam keadaan merasa allah telah hadir dalam segala sisi sehingga kondisi itu mendapati seseorang untuk mendapati suatu jalan menuju yang haq telah terbuka tadbirnya.

Maqam secara definisi dalam istilahnya disebut kedudukan seseorang di sisi allah yang itu merupakan kedudukan yang diberikan oleh Allah bukan diberikan dari manusia.

Al-Muraqabah adalah salah satu maqam perjalanan seorang hamba yang dicapai sebelum tercapainya maqam al-Inabah. Secara definitif al-Muraqabah adalah:
 اَلْمُرَاقَبَةُأَصْلٌ عَظِيْمٌ مِنْ أُصُوْلِ التَّقْوَى وَهُوَالْعِلْمُ بَأَنَّ اللّٰهَ يَسْمَعُ وَيَرَى وَيَعْلَمُ “
…al-Murāqabah adalah salah satu pokok ketaqwaan kepada Allah yakni pengetahuan tentang Allah, bahwasanya Allah itu Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui.”

Makna al-Muraqabah secara terminologis ini dekat dengan makna etimologis, yang berarti pengawasan. Seseorang yang telah mencapai maqam al-Muraqabah akan selalu bertaqwa kepada Allah karena merasakan bahwa Allah selalu mendengar, mengetahui dan melihatnya. Ia merasa diawasi terus-menerus oleh Allah.

Maqam al-Murāqabah ini hanya mungkin dicapai oleh seseorang apabila dalam dirinya telah tertancap kalimah tauhid lā illāha illallāh.

لَا إِلٰــهَ إِلَّا اللّٰــهُ 

Agar kalimat ini tertancap dalam diri seseorang yang ingin merasakan dekat dengan Allah, maka diperlukan seseorang yang dapat menunjukan dan menanamkan kalimat tersebut. Dalam dunia tasawuf dikenal dengan nama al-mursyid. Al-mursyid inilah yang mempunyai daya untuk menanamkan kalimat tersebut kepada seorang hamba. Penanaman kalimah tauhid ini dalam diri seorang hamba disebut talqin atau bai’at. 

Dalam proses menuju kepada yang haq tersebut seseorang tidak terikat harus mencari seseorang yang disebut Al-Mursyid atau biasa disebut guru sang salik dalam perjalanannya untuk melakukan talqin atau bai'at. 

Ada beberapa dimensi abstrak yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah yaitu seseorang bisa saja ditarik melalui dimensi tersebut hingga yang memberi petunjuk ialah yang haq itu sendiri yaitu Allah SWT dalam membimbing proses perjalanan ruhani seseorang tanpa melalui seseorang yang lain. Namun dalam perjalanan tersebut hingga seorang mendapati maqam muraqabah seorang itu tadi mendapati ujian yang orang lain tidak tahu yaitu hubungan private atau hubungan personal antara hamba dengan tuhannya dan hanya merekalah yang tahu. 

Salah satu tanda seseorang menempati maqam muraqabah itu tadi ialah didalam segala hal ruang dan waktu ia hanya melihat kepada Allah dan hatinya dipenuhi dengan allah sehingga apa yang mereka lihat ialah wujud Allah itu sendiri. Sehingga dalam praktiknya mereka memandang segala hal datangnya dari allah, tidak terperinci terkait hal materi saja, namun Allah telah hadir dalam hati seorang Hamba. Yang kita tidak tahu dan tidak bisa dilihat oleh kedua mata bahwa luasnya hati itu melebihi luasnya alam semesta karena didalamnya ada Allah. 

Maqam muraqabah mendapati seseorang terbuka jalannya untuk melanjutkan kualitas maqomah seseorang itu tadi atau kedudukan di sisi allah untuk melakukan perjalanan lebih mendekat lagi kepada Allah SWT. 

Ketika hati sang hamba dikuasai dengan mengingat Allah Dzikrullah maka setiap gerak langkahnya pun juga merupakan kehendak Allah, menyadari hal tersebut sang hamba tadi akan dijaga oleh Allah kesucian hatinya terlebih dulu dan jasadnya akan melakukan taat kepada Allah, karena ketika asma Allah menguasai hati dan jasad atau tubuh seorang hamba , hamba itu akan segera lebih mendekat lagi kepada Allah agar hubungannya dengan Allah itu sendiri tetap terjaga dan akan membuka hijab-hijab buatannya sendiri yaitu nafsu yang ada dalam diri seseorang. 

Melawan nafsu dalam diri seseorang bukanlah hal yang mudah, maka seperti yang sudah diterangkan diatas, seseorang mendapati maqam muraqabah salah satunya dikarenakan kondisi private antara seorang hamba dengan tuhannya itu yang hanya diketahui oleh pelakunya. 

Bagaimana keistimewaan Allah dalam membimbing dan menjaga para hambanya yang terpilih untuk mendekatkan diri kepadanya yaitu yang Haq Allah SWT. Semoga kita senantiasa dalam naungan kasih dan sayang Allah SWT dan menempuh jalan yang lurus jalan yang yang diridhoinya dan semata-mata karena Allah SWT. 

Penulis : Hilman Dani Aufar
Editor   : Hilman

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Jangan lupa kebijaksanaan anda dalam berkomentar