lpktrankonmasi.id, Yogyakarta - Kamis, (21/11/24) Buntuti dari kejadian kasus penyerangan 2 orang santri Al - Munawwir Yogyakarta, Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Yogyakarta, yang dimotori oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY.
Para santri menggelar aksi damai di depan Markas Polda DIY pada Senin (20/11). Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap insiden penyerangan dua santri Pondok Pesantren Al-Munawwir serta seruan untuk menindak peredaran minuman keras (miras) yang dinilai menjadi salah satu pemicu kejadian tersebut.
Dalam orasi yang berlangsung damai, para santri menyampaikan tiga tuntutan utama:
- Pengusutan tuntas kasus penganiayaan dan penusukan terhadap dua santri hingga para pelaku dihukum secara adil.
- Penertiban peredaran miras di Yogyakarta, terutama di wilayah yang rentan konflik sosial.
- Jaminan keamanan bagi masyarakat, khususnya santri dan kalangan pesantren.
Koordinator aksi, KH. Ahmad Syafii, menyatakan bahwa aksi ini bukan hanya bentuk solidaritas terhadap korban, tetapi juga langkah proaktif agar kasus serupa tidak terulang. “Kami ingin memastikan keadilan ditegakkan dan miras yang menjadi salah satu akar masalah ditangani dengan serius,” ujarnya.
Aksi ini mendapat perhatian dari pihak kepolisian. Perwakilan Polda DIY menemui perwakilan santri untuk menerima aspirasi mereka. Beberapa jam setelah aksi damai berlangsung, Polda DIY mengumumkan perkembangan terkait kasus tersebut, termasuk penangkapan lima hingga tujuh orang yang diduga terlibat dalam penyerangan. Selain itu, sekitar 30 outlet miras di Yogyakarta telah ditutup sebagai bagian dari langkah penertiban.
“Respon dari Polda DIY cukup baik. Kami berharap tidak hanya sebatas ini, tetapi ada langkah-langkah berkelanjutan untuk melindungi generasi muda dari pengaruh miras,” tambah KH. Ahmad Syafii.
Para santri juga membawa pesan damai melalui spanduk dan poster yang bertuliskan ajakan untuk menjaga Yogyakarta sebagai kota yang aman, toleran, dan bebas dari pengaruh buruk minuman keras. Aksi ini berakhir dengan tertib, tanpa insiden, dan mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Dengan adanya aksi damai ini, para santri berharap pemerintah dan aparat penegak hukum semakin serius dalam menangani kasus kekerasan dan isu peredaran miras yang meresahkan masyarakat.