lpktrankonmasi.id, Hongkong - Rabu, (03/09/2024) Maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific, telah membatalkan sejumlah penerbangan setelah pesawat yang menuju Zurich terpaksa kembali ke kota tersebut karena mengalami "kegagalan komponen mesin". Cathay Pacific menyatakan bahwa mereka telah memeriksa 48 pesawat Airbus A350 miliknya dan menemukan 15 pesawat yang memiliki komponen rusak yang perlu diganti.
Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin Trent XWB-97 tersebut diproduksi oleh perusahaan asal Inggris, Rolls-Royce. Sejak Senin, Cathay Pacific telah membatalkan hampir 70 penerbangan, termasuk rute ke Sydney, Singapura, Bangkok, Tokyo, Seoul, dan Taipei. Gangguan ini diperkirakan akan berlanjut setidaknya hingga Sabtu.
"Cathay mengutamakan keselamatan pelanggan dan karyawannya dalam setiap keputusan yang dibuat," ujar pihak maskapai. "Meminta maaf dengan tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian para pelanggan."
Airbus belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari BBC. Cathay Pacific menerima pesawat Airbus A350 pertamanya pada tahun 2016, yang dilengkapi dengan mesin hemat bahan bakar dari Rolls-Royce.
Rolls-Royce menyatakan kepada BBC News bahwa mereka "berkomitmen untuk bekerja sama dengan maskapai, produsen pesawat, dan otoritas terkait untuk mendukung upaya mereka." Selain itu, Rolls-Royce juga akan memberikan informasi terbaru kepada maskapai lain yang menggunakan mesin Trent XWB-97.
Pesawat A350 milik Cathay Pacific juga melayani rute ke Eropa dan Amerika Utara. Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa menyatakan bahwa mereka "memantau informasi dari investigasi teknis dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika diperlukan."
Maskapai lain yang mengoperasikan Airbus A350 antara lain British Airways, Virgin Atlantic, Qatar Airways, Singapore Airlines, dan Japan Airlines, yang telah dihubungi oleh BBC untuk memberikan komentar.
Tahun ini, Rolls-Royce mengumumkan investasi besar-besaran untuk meningkatkan performa mesin mereka, termasuk Trent XWB-97. Pada tahun 2023, Tim Clark, CEO Emirates, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai daya tahan mesin tersebut dan biaya perawatan yang dikenakan oleh Rolls-Royce.