lpktrankonmasi.id, Jenin, Tepi Barat - Sabtu, (01/09/2024) Dalam upaya militer terbaru Israel di Tepi Barat, ratusan keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka di Kamp Pengungsi Jenin. Operasi yang dimulai pada hari Senin pagi ini merupakan salah satu tindakan militer terbesar Israel di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut saksi mata, suara ledakan dan baku tembak menggema di seluruh kamp, membuat penduduk panik dan bergegas mencari perlindungan. Tentara Israel, yang didukung oleh kendaraan lapis baja dan pesawat tak berawak, mengklaim bahwa operasi ini bertujuan untuk memberantas kelompok-kelompok bersenjata yang dituduh melakukan serangan terhadap warga Israel.
Namun, bagi banyak penduduk Jenin, operasi ini hanya menambah penderitaan mereka. Seorang ibu dari tiga anak yang tinggal di kamp tersebut mengatakan bahwa keluarganya harus meninggalkan rumah mereka dengan tergesa-gesa, tanpa sempat membawa barang-barang penting. "Kami takut, anak-anak saya ketakutan, kami tidak tahu harus pergi ke mana," ujarnya dengan wajah penuh kecemasan.
Seorang juru bicara militer Israel menyatakan bahwa operasi ini dirancang untuk "mencegah ancaman teroris dan melindungi warga Israel." Namun, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengutuk tindakan ini, menyebutnya sebagai bentuk hukuman kolektif yang melanggar hukum internasional.
Sementara itu, situasi di Jenin semakin memburuk dengan laporan adanya korban jiwa di kedua belah pihak. Rumah sakit setempat melaporkan bahwa mereka kewalahan menangani jumlah korban yang terluka akibat operasi ini.
Komunitas internasional menyerukan penghentian kekerasan dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri. PBB dan organisasi internasional lainnya meminta Israel untuk menghormati hukum humaniter internasional dan memastikan keselamatan warga sipil.
Operasi militer ini menggarisbawahi ketegangan yang terus meningkat di Tepi Barat, sebuah wilayah yang sudah lama menjadi pusat konflik Israel-Palestina. Dengan situasi yang terus memanas, masa depan perdamaian di wilayah ini tampak semakin suram