lpktrankonmasi.id, Magelang - Selasa, (13/08/2024) Pembangunan tol baru yang menghubungkan Bawen dan Yogyakarta di Jawa Tengah kini menjadi sorotan. Dengan total investasi mencapai Rp 14 triliun, proyek tol ini membawa dampak signifikan bagi kawasan sekitarnya, terutama di wilayah Muntilan, Kabupaten Magelang.
Proyek tol yang dirancang untuk mempercepat konektivitas antara Bawen dan Yogyakarta ini memang diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Namun, tidak sedikit yang merasa keberatan, terutama masyarakat yang terdampak langsung oleh proyek tersebut. Lima desa di Kecamatan Muntilan, Magelang, harus rela tergusur akibat pembangunan jalan tol ini.
Proses pembebasan lahan di lima desa tersebut telah dilakukan dengan mengikuti prosedur yang berlaku, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa ada warga yang merasa kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian. Situasi ini menimbulkan berbagai reaksi, baik yang mendukung maupun yang merasa dirugikan oleh pembangunan tol ini.
Menurut laporan, pemerintah daerah dan pihak terkait terus berupaya untuk menyelesaikan proses relokasi dan memberikan kompensasi yang sesuai kepada warga terdampak. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, mengingat banyaknya warga yang harus direlokasi dan kompleksitas dalam menentukan nilai ganti rugi yang adil.
Pintu keluar tol Bawen-Yogyakarta menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, terletak di Palbapang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Pintu keluar tol Palbapang ini berada di wilayah Magelang, yang akan menjadi titik pertemuan jalur dari Yogyakarta dan Semarang.
Di Kabupaten Magelang, jalur tol ini akan melewati beberapa kecamatan, termasuk Ngluwar, Muntilan, Mungkid, Borobudur, Candimulyo, Tegalrejo, Secang, dan Grabag.
Di Kecamatan Ngluwar, ada tujuh desa yang terdampak, yaitu Bligo, Pakunden, Karang Talun, Ngluwar, Jamuskauman, Plosogede, dan Blongkeng. Titik awal tol Jogja-Bawen ini akan melintasi Magelang, Temanggung, Ambarawa, hingga Semarang.