Respon dari Beberapa Presiden Dunia Atas Percobaan Pembunuhan Donald Trump - www.lpktrankonmasi.id
lpktrankonmasi.id, Magelang - Kamis ,(25/07/2024) Pada 13 Juli 2024, dunia terkejut dengan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat kampanye di Butler, Pennsylvania. Kejadian ini memicu reaksi dari berbagai pemimpin dunia yang mengutuk tindakan kekerasan tersebut dan menyampaikan harapan untuk pemulihan Trump.
Para pemimpin dunia bereaksi dengan terkejut dan marah terhadap percobaan pembunuhan Donald Trump pada 13 Juli 2024. Banyak dari mereka menyatakan bahwa kekerasan politik tidak dapat diterima dalam demokrasi.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa kekerasan politik tidak memiliki tempat dalam demokrasi dan menyebut insiden tersebut sebagai tragedi bagi demokrasi.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni berharap Trump segera pulih dan berharap kampanye pemilu berikutnya lebih diwarnai oleh dialog dan tanggung jawab daripada kebencian dan kekerasan. Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut serangan itu "tercela" (Voice of America) (euronews).
Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas serangan terhadap Trump dan mengutuk kekerasan dalam politik. Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu juga mengutuk serangan tersebut, menyatakan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat dalam demokrasi (Voice of America).
Afrika
Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu menyebut serangan itu "menjijikkan" dan tidak sesuai dengan norma-norma demokrasi. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyoroti bahaya ekstremisme politik dan intoleransi, berharap rakyat Amerika menolak kekerasan dan mencari solusi damai (Voice of America).
Amerika Latin
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengecam serangan tersebut dan menyatakan bahwa kekerasan adalah tindakan tidak rasional dan tidak manusiawi. Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Amerika, Luis Almagro, juga mengutuk tindakan tersebut dengan tegas, menyatakan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat dalam pemilu atau politik (Voice of America).
Respon-respon ini mencerminkan kecaman global terhadap kekerasan politik dan solidaritas dengan Amerika Serikat dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan keselamatan pemimpinnya.