Semarang, lpktrankonmasi.id - Sabtu, (6/29/2024) Pengadilan Tinggi Semarang melakukan Sidang Terbuka Pengambilan Sumpah/janji Advokat kepada 21 advokat yang digelar di Aula Lantai 2 Pengadilan Tinggi Semarang. Rabu (26 Juni 2024).
Sidang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Semarang Charis Mardiyanto, S.H., M.H. Bertindak sebagai saksi adalah Hakim Tinggi Prim Fahrur Razi, S.H, M.H., dan Soesilo Atmoko, S.H, M.H.
Dalam sambutannya Ketua Pengambilan menyampaikan pesan-pesannya dihadapan 21 advokat setelah diambil sumpah.
“ Advokat harus professional dan berintegritas serta sumpah yang diambil bukanlah sekedar prosesi tetap harus didalami secara mendalam karena sumpah itu disaksikan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” pesannya.
“Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 Undang-undang No 18 tahun 2003 Advokat berstatus sebagai penegak hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perundang-undangan. Ini bermakna bahwa advokat dalam penegakan hukum sejajar dengan Polisi, Jaksa dan Hakim,’ tambahnya.
Charis mengharapkan untuk para Advokat yang baru diambil sumpahnya untuk mendaftarkan akun e-Court karena kita telah memasuki peradilan elektronik sebagai tindaklanjut perintah Mahkamah Agung RI.
“ E-court dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga para pihak dan advokat serta menjadikan pengadilan semakin transparan, efektif dan efisien,” jelasnya.
Beliau juga mengucapkan mengucapkan selamat kepada 21 advokat yang telah diambil sumpah.
Dalam kesempatan yang sama Ir. Sugiarto Santoso, S.H, selaku Sekjend Peratin (Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia) yang lebih dikenal dengan panggilan Hokky yang juga Waketum DPP SPRI menyampaikan harapannya, “ Agar Para Advokat dari Asosiasi Peratin bisa menjaga Profesionalisme dan tetap bisa membantu masyarakat pencari keadilan walau dari masyarakat yang kurang mampu, dan janji sesuai amanah sumpah sebagai profesi Advokat.”
“Peratin adalah asosiasi yang baru aja berdiri tetapi setidaknya sudah bisa ikut serta dalam pengambilan sumpah Advokat ( BAS) di beberapa Pengadilan Tinggi, yang pertama di Pengadilan Tinggi Banten, kemudian di Pengadilan Tinggi DKI dan hari ini di Pengadilan tinggi Semarang,” tambahnya.
“Harapan kami mereka menjadi advokat yang berintegritas. Sesuai dengan pesan dari Bapak ketua Pengadilan Tinggi Semarang untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, “ pungkasnya.
Menurut Undang-undang Advokat, advokat adalah oraqng yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar persidangan yang memenuhi persyaratan.
Sesuai dengan Undang-Undang No 18 Tahun 2003 tentang Advokat dalam pasal 15 dijelaskan, advokat dalam menjalankan profesinya untuk membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan.
Di dalam pasal 26 ayat (2) UU Advokat juga diatur bahwa advokat wajib tunduk dan mematuhi kode etik profesi advokat dn ketentuan tentang Dewan Kehormatan organisasi Advokat.
Hilman Dani
Share this
Related Posts
news