Menurut LPK Trankonmasi, judi online tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dan mental. Masyarakat yang terjerumus dalam praktik perjudian online sering kali mengalami tekanan psikologis, menghancurkan hubungan sosial, dan bahkan dapat berdampak pada produktivitas kerja. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat masa depan bangsa sangat bergantung pada kesejahteraan dan produktivitas masyarakatnya.
Dalam keterangannya, LPK Trankonmasi menyebutkan bahwa minimnya literasi digital menjadi salah satu faktor utama dalam penyebaran praktik judi online. Banyak masyarakat yang tidak memahami risiko dan konsekuensi dari terlibat dalam kegiatan perjudian online. Oleh karena itu, lembaga ini mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, untuk meningkatkan literasi digital guna melindungi generasi masa depan dari ancaman tersebut.
Selain itu, LPK Trankonmasi juga menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat terkait judi online. Menurut mereka, langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang lebih efektif dapat membantu mengurangi dampak negatif dari praktik perjudian ini. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko judi online juga dianggap sebagai langkah kunci dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas secara digital.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, LPK Trankonmasi mengusulkan adanya program literasi digital yang lebih intensif di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Program ini tidak hanya mencakup pemahaman tentang risiko judi online, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan digital yang positif dan produktif. Dengan begitu, diharapkan generasi masa depan dapat lebih bijak dan tangguh dalam menghadapi tantangan literasi digital.
Pernyataan LPK Trankonmasi mendapat dukungan dari beberapa pakar psikologi dan pendidikan. Mereka mengakui pentingnya literasi digital dalam melindungi masyarakat dari ancaman-ancaman digital, termasuk praktik judi online. Oleh karena itu, kolaborasi antara lembaga penelitian, pemerintah, dan lembaga pendidikan menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang mampu menghadapi perkembangan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.
Pada akhir pernyataannya, LPK Trankonmasi menekankan bahwa literasi digital bukanlah sekadar penguasaan teknologi semata, tetapi juga melibatkan pemahaman akan etika digital dan konsekuensi dari setiap tindakan online. Dengan meningkatkan literasi digital, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan dampak dari praktik-praktik digital yang merusak, seperti judi online, dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Penulis : Hilman Dani Aufar |
Editor : Hilman Trankonmasi |