Pertumbuhan Stabil, Pemulihan Pasca Pandemi, dan Tantangan Perdagangan Intra-ASEAN 2023

Pertumbuhan Stabil, Pemulihan Pasca Pandemi, dan Tantangan Perdagangan Intra-ASEAN -www.lpktrankonmasi.id

lpktrankonmasi.id, Magelang, -Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai hampir 3,2 triliun dolar AS pada tahun 2019, ekonomi negara-negara anggota ASEAN menempati peringkat ketiga terbesar di Asia dan peringkat kelima di dunia, setelah Amerika Serikat, China, Jepang, dan Jerman.

Investing in ASEAN (2023) mencatat bahwa sejak pendirian ASEAN di Bangkok pada tahun 1967, ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Meskipun menghadapi dampak krisis global pada tahun 2008, PDB ASEAN terus tumbuh stabil dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 5,7 persen hingga tahun 2019. Sektor jasa menyumbang lebih dari 50 persen dari PDB, diikuti oleh sektor manufaktur sebesar 36 persen, dan sektor pertanian sebesar 10,5 persen.

Dengan PDB ASEAN mencapai hampir 3,2 triliun dolar AS pada tahun 2019, ini menempatkan ASEAN di peringkat ketiga sebagai ekonomi regional terbesar di Asia dan peringkat kelima sebagai ekonomi terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat, China, Jepang, dan Jerman.

Meskipun menghadapi dampak serius dari pandemi Covid-19, ASEAN menunjukkan kemampuannya untuk pulih, dengan investasi langsung luar negeri mencapai 174 miliar dolar AS pada tahun 2021. Ini menandakan kembalinya investasi ke tingkat sebelum pandemi dan mencerminkan daya tarik ekonomi kawasan ini bagi investor global.

Sejak KTT ke-9 ASEAN di Bali pada tahun 2003, pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tonggak sejarah. MEA bertujuan menciptakan pasar tunggal dan basis produksi tunggal di kawasan Asia Tenggara, memfasilitasi aliran barang, jasa, investasi, dan mobilitas modal dan tenaga kerja terampil di antara negara-negara anggota.

Populasi Asia Tenggara mencapai sekitar 687,86 juta jiwa, menjadikan ASEAN sebagai pasar yang signifikan dengan pangsa pasar sekitar 8,54 persen dari total populasi dunia. Dengan lebih dari 50 persen dari populasi di bawah 30 tahun, ASEAN merupakan salah satu basis konsumen terbesar di dunia, terbesar ketiga setelah Cina dan India secara global.

Berdasarkan PDB, Indonesia menjadi pemimpin di ASEAN dengan nilai 1.390 miliar dolar AS, diikuti oleh Thailand (580,69 miliar dolar AS), Malaysia (469,62 miliar dolar AS), Singapura (467,46 miliar dolar AS), dan Vietnam (447,16 miliar dolar AS) pada tahun 2022. Namun, jika menggunakan PNB, Singapura menduduki peringkat tertinggi per kapita, diikuti oleh Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Indonesia.

Perdagangan ASEAN mencatat pertumbuhan sebesar 54 persen dalam satu dekade, meningkat dari 2,4 triliun dolar AS pada 2012 menjadi 3,8 triliun dolar AS pada 2022. Meskipun demikian, perdagangan intra-ASEAN masih perlu diperkuat, dengan pertumbuhan yang belum mencapai target 30 persen yang ditetapkan. China dan Amerika Serikat masih mendominasi pangsa perdagangan dengan gabungan hampir 30 persen.

Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperkuat perdagangan intra-ASEAN.

Penulis : Hilman Dani Aufar
Editor   : Hilman Trankonmasi

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Jangan lupa kebijaksanaan anda dalam berkomentar