SEMARANG LPKTRANKONMASI.COM
Yayasan Bakti Alumni Yustisia (BAYU) Kota Semarang Bekerja sama dengan Badan Nasional Narkotika Jawa tengah serta Pemerintah Kota Semarang menggelar Seminar Internasional Perempuan Dalam.Pusaran Narkotika (Women,Crimes, Drug Cycles) dengan tagline
Commemorating international Day against Drug Abuse and Illicit Trafficking (Memperingati Hari Internasional Menentang Penyalahgunaan obat terlarang dan Perdagangan (manusia) gelap) bertempat di Aula Pemkot Semarang, jalan Pemuda 148, Kota Semarang, Sabtu ( 2/7/2023).
Kris Septiana Hendrar Prihadi dalam sambutannya menuturkan beberapa waktu lalu seorang perempuan yang terkenal mau tidak mau harus berhadapan dengan hukum terkait dengan narkoba ataupun narkotika.
Saya bertanya apakah seorang publik figur bosan, apakah terlalu sibuk, tidak memiliki teman untuk berbagi, apakah selama ini selalu membosankan, sehingga bisa dikatakan bahwa narkoba ini tidak memilih korbannya, bisa kapan saja bahkan untuk kasus kasus yang ada pada publik figur," terang Tia sapaan akrab Kris Septiana.
Menurutnya bagaimanapun peran asuh orang tua sangat tinggi sekali, kemudian adanya ketidak harmonisan keluarga, kenyataan hidup yang bergelimang harta tidak menjamin kebahagiaan, dan khususnya lagi pergaulan bebas remaja.
Tia menambahkan tidak menutup kemungkinan adanya kasus penyalahgunaan narkoba perempuan akibat terbentuk kekerasan bahkan pelecehan seksual serta kasus diskriminasi yang tentunya dalam menuntaskan kasus persoalan bangsa secara mendesak narkoba ini tidak bisa dihilangkan secara parsial. Perlu keterlibatanpemerintah untuk mengurangi potensi penyalahgunaan narkoba. Pencegahan perlu dilakukan sejak dini," pungkasnya.
Sementara itu Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Bakti Alumni Yustisia (BAYU) Kota Semarang Emy Handayani,SH,MH dalam sambutannya mengatakan Yayasan Bakti Alumni Yustisia (BAYU) Kota Semarang berdiri 1 mei 2021 usianya baru satu tahun. Tujuan kami bergerak di bidang kemanusiaan, trafficking,salah satunya terkait dengan narkotika. Hari ini kami mengadakan webinar tentang narkotika," ucapnya.
Dimana seorang perempuan selalu menjadi subject dan juga obyek terkait peredaran narkotika. Di seminar kami tentang perempuan dalam pusaran narkotika dimana perempuan rentan terdapat beberapa hal terkait dengan narkotika. kemudahan menjadi kurir dalam peredaran narkoba.
Kita sebagai perempuan memang pada sisi ekonomi dan juga keluarga tentunya berkaitan dengan psikis dalam diri perempuan.
Dengan diadakan webinar kita menginginkan perempuan khususnya yang ada dikota semarang hendaknya bisa menjadi guru dari bahaya narkotika terhadap diri sendiri keluarga dan negara," tutupnya
Pada acara seminar ini menghadirkan para nara sumber diantaranya Ketua Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi, Perwakilan BNN Provinsi Jateng,Reza Aditya, Colly Brown serta Leopold Sudaryono serta dalam Seminar Internasional sebagai pemantik diskusi Nukila Evanty selaku Directur Executive Women Working Group (WWG)
yang diikuti 50 peserta.
#Taufiq