Lpktrankonmasi.com, SAMPANG - Menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN Jatim Bali) melakukan perbaikan jembatan, ialah pemasangan U ditch di jalan nasional Pantura Madura.
Pemasangan U ditch tersebut berlokasi di Desa Banyusokah, Kecamatan Ketapang dan juga Desa Trapang, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Disinyalir pekerjaannya amburadul dan beberapa warga menjadi korban akibat pekerjaan tersebut.
Seperti yang dialami oleh Imron (33) saat menggunakan roda empat, melewati jembatan yang baru dipasang U-ditch. Mobilnya oleng akibat pemasangan aspal yang tidak rata.
"Aspalnya itu mas terlalu menggunung. Bagaikan Polisi tidur, jadi kalau kecepatan 70 KM/jam itu sangat bahaya. Saya khawatir karena kalau tidak diperbaiki bisa terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Imron.
Hal yang sama juga dialami oleh Mansur, ketika mobilnya melaju kencang dari arah Ketapang. Setibanya Desa Banyusokah di jembatan yang baru dipasang U-ditch yang pengaspalan tidak rata, tiba-tiba mobil yang dikendarainya terbang dan oleng. Beruntung tidak ada mobil dari arah berlawanan, namun karet skok belakang mobil yang dikendarainya lepas," terang Mansur.
Beberapa cuitan warga Pantura juga muncul di media sosial, seperti yang dikatakan oleh Fendi Persebes salah satu akun Facebook. Ia mengatakan, jalan yang di Lobuk, Trapang dan di Banyusokah dikerjakan dengan abal-abal tidak enak bagi roda dua dan empat. Karena gundukan aspalnya gak rata," tulis Fendi dalam komentar Facebook
Hal serupa juga disampaikan oleh akun Facebook Babah Sipit, "Kalau di perbatasan Trapang Lobuk lakar aloncak sudah ada korban bro reng Jatra, lokah kappi naik motor" (bahasa Madura) yang artinya " Kalau di perbatasan Trapang Lobuk, jembatan yang baru direhab bikin kendaraan melompat, sudah ada korban kecelakaan orang Desa Jatra Timur. Dengan luka yang agak parah, dia menggunakan motor," kata Babah Sipit.
Sedangkan Farid, Penilik wilayah Nepa-Batu Lengir BBPJN Jatim Bali wilayah 3.1 mengatakan, bahwa saya sudah laporan ke kantor termasuk ke Pak Candra PPK 3.1. Saya sudah menyampaikan bahwa memakan korban, jadi sampaikan langsung aja ke beliau Candra Hervin Subandriyo selaku PPK 3.1 Madura," ujarnya via What's App.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK 3.1), Candra Hervin Subandriyo memilih bungkam dan enggan mengangkat telepon jurnalis yang hendak melakukan konfirmasi, terkait pekerjaannya yang disinyalir dikerjakan tidak sesuai spek. (Varies)