Tual-Malra, Trankonmasi.com
Wartawan Tual Malra kalau digabung bisa dijadikan satu kabupaten kota,namun sayangnya event yang begitu dasyat Pemkot Tual dan Pemda Malra abaikan jurnalis yang ada di dua daerah ini jadi mungkin pengawalan naik baru kegiatan MTQ ini bisa jalan ataukah mungkin bidang Satpol PP di dua daerah ini bisa handle pemberitaan.ucap Rahakbauw selaku Kaperwil Media Sona Hukum News sekaligus Ketua Tim Silet Jurnalis Kota Tual-Malra.
Lanjutnya, Karna saya melihat dari 11 kota kabupaten di Maluku yang ikut hadir dalam event MTQ Nasional ini hampir semua punya berita keluar,sedangkan dua daerah ini punya berita hanya lewat medsos,jadi kalau mau dilihat kedua pemerintahan ini sungguh menganggap remi jurnalis.
Dan kalau kita mau lihat Bupati telah memiliki Ajudan TNI Polri, belum lagi pengawalan pribadi, begitu pula wali kota Tual telah memiliki Ajudan Polisi bahkan juga ajudan pribadi,maka pertanyaanya banyak pengawalan ini ke Saumlaki ini untuk apa dan apa memang di Saumlaki orang baku bunuh lalu pakai semua ajudan berlapis lapis untuk pengamanan, ini sangat mustahil sekali dan saya minta buat teman teman pers di dua daerah agar kalian jangan terlalu mengharapkan kerja sama (MOU) dengan kedua pemerintahan ini, supaya jangan publikasi kinerja Bupati maupun wali kota, karena bukan saja MoU baru kita hidup tapi kita harus belajar mandiri agar kita selalu berdiri sendiri tanpa ada dukungan agar kelak ketika kita memiliki data dalam bentuk apa saja kita tulis tidak pakai spasi malu hati dan Lain lain,ujarnya
Kasihan daerah lain datang di KKT mereka gandeng dengan wartawan sedangkan kedua pemerintahan besar ini naik hanya verferiasi dengan ajudan ajudan dan lain lain,sedangkan wartawan diabaikan.ucap Rahakbauw
" Teman teman yang tidak suka kirim statement saya ini ke kedua Bupati dan Walikota Tual,karna saya merasa Bupati dan Wali Kota Tual sangat menganggap remi jurnalis hingga kegiatan Nasional ini tidak mau melibatkan jurnalis di dua daerah ini," tutupnya.(JS)