Puskesmas Dawelor Kehabisan Obat Masyarakat Minta Kepala Puskesmas Dan Camat Di Nonjobkan



Tiakur,Trankonmasi.com

Akibat kehabisan obat pada salah satu Puskesmas di watuwei, Kecamatan dawelor Dawera Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD),tentunya hal ini membingungkan masyarakat yang mendiami kepulauan tersebut. Puskesmas tersebut adalah satu-satunya yang bisa melayani pasien ketika melakukan perawatan dan nginap disana.


Walaupun demikian, kenyataannya lain

yaitu Puskesmas dan petugas medis ada namun lucunya, Bahwa sejak desember 2021 puskesmas ini sudah kehabisan obat lantaran kepala puskesmas tidak mengajukan permintaan obat, karena belum membuat laporan pertanggung jawaban atas obat yang digunakan selama ini di tahun 2021 per 31 desember.


Aspek ketidak patuhnya terhadap sumpah janji jabatan yang adalah merupakan sebuah tanggung jawab dalam mengemban tugas dalam melayani masyarakat, bukan hanya acu tak acu alias bermasa bodoh, bahkan melupakan tanggung jawab sebagai kepala puskesmas.


Adapun Pimpipana wilayah kecamatan Dawelor dawera hanya berdiam dengan kejadian tersebut,Namun Hal tersebut disampaikan kepala dinas kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Marthen Rahakbauw saat dijumpai media ini diruang kerjanya (15/2/2022 ) menyebutkan, penyebab terjadinya kehabisan obat di Puskesmas akibat kepala puskesmas tersebut tidak melaporkan ke Dinas Kesehatan terkait kehabisan obat di puskesmas di wilayah itu. Anehnya, kepala puskesmas ini mala memilih diam, terang Rahakbaw.


Menurutnnya, hal yang tidak rasional adalah, masyarakat yang lagi sakit, tetapi dia sendiri tidak melaporkan kedinas terkait kondisi kehabisan obat di puskesmas tersebut. Ataukah mungkin saja dia takut dimarahi dengan masalah yaitu belum membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan obat pada puakesmas watuwei itu. Meski begitu kata dia, Yang terpenting adalah kita harus berusaha menyelamatkan nyawa masyarakat yang membutuhkan pelayanan kita disana, ungkapnya.


Lanjutnya lagi bahwa walaupun dia sendiri takut atau karena belum membuat laporan pemakaian obat, tetapi dia harus melaporkan kejadian terkait penyakit yang diakami masyrakat, sehingga kami bisa membantu menyalurkan obat-obatan disana meski itu adalah sebuah kebijakan namun demi pelayanan yang optimal kepada masyarakat kita disana, imbau kadis.


Sementara itu, Kepala Desa Watuwei Wardi Erlely yang, yang di hubungi media ini mengatakan, pihaknya sangat menyayangakan kinerja Ongen Somey selaku kepala Puskesmas disini, karena ada pasien yang sakit didesanya malah memilih diam. Dari tindakan tersebut, saya selalu kepala desa minta kepada bapak bupati Maluku Barat Daya untuk mengevaluasi bila perlu nonjobkan kepala puskesmas dan camat karena di duga keras tidak bijak dalam kinerja kepala puskesmas  dan camat demi melayani masyarakat yang ada dikecamatan tersebut; himbunya.

(JS)

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Jangan lupa kebijaksanaan anda dalam berkomentar