Faris Reza Malik Ketua PJS Didampingi Sekretarisnya dan Bendahara PJS Saat Memberikan Arahan Kepada Santri di Ponpes Mambaul Ma'arif Banyuates Sampang (Foto: Mansur).
Lpktrankonmasi, SAMPANG - Persatuan Jurnalis Sampang (PJS) bekerjasama dengan Kemenag Sampang, mengadakan pelatihan Jurnalistik dengan tema "Pesantren dan Masa Depan Indonesia". Pelatihan tersebut digelar di Ponpes Mambaul Ma'arif Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Sabtu (26/02/2022)
Acara tersebut dihadiri oleh KH Babus Salam Hamidi, pengasuh Ponpes Mambaul Ma'arif, dan juga sekitar 50 santri dari berbagai pesantren. Diantaranya, santri dari Ponpes Al Jauhariyah, Sembung, Jatra Timur.
Babus Salam Hamidi dalam sambutannya, tidak gampang suatu generasi muda untuk menulis dan menuangkan pikiran terhadap tulisan ketika tidak ditanam sejak dini.
"Saya ingin setelah adanya pelatihan ini. Santri mampu menciptakan majalah Mambaul Ma'arif dan menciptakan sebuah karya tulis yang dibukukan," ujarnya.
Menurut KH Babus Salam, saya selaku pengasuh Ponpes Mambaul Ma'arif mempunyai cita-cita sejak tahun 2009. Agar siswa sekaligus santri punya majalah dan buku yang terus berkembang setiap tahun atas nama santri. Sekaligus menjadi kaca sejarah untuk generasi bangsa Indonesia kedepannya.
"Maka selanjutnya setelah adanya pelatihan jurnalistik oleh PJS, saya tantang santri dan harus mampu menuangkan ide dan pemikirannya dalam sebuah karya tulisan. Karena orang-orang besar dahulu hingga sekarang pasti punya catatan yang akan menjadi kenangan, ketika sudah tidak ada dan akan diingat oleh generasi muda. Contohnya, Syaikhona Holil hasil karya besarnya masih di kenang oleh masyarakat Indonesia kususnya pemikir Islam Nusantara," jelasnya.
Sedangkan Faris Reza Malik, Ketua Persatuan jurnalis Sampang saat memberikan arahan kepada santri mengatakan, bahwa dunia tanpa jurnalis ibarat dunia tanpa bumbu. Suatu perubahan bangsa hingga daerah tanpa jurnalis tidak akan pernah maju.
"Saya selaku ketua PJS Persatuan Jurnalis Sampang bersama rekan-rekan ingin membangun kecerdasan generasi muda dan peka akan suatu berita di setiap daerah dan juga nasional, dan bisa membedakan antara berita fakta dan berita hoax," pungkasnya (Rosy/Sur)