Tanimbar.Trankonmasi.com
Pemda Kepulauan Tanimbar rupanya perlu evaluasi kinerja dari pelayanan RSUD Dr PP Magreti Saumlaki. Pasalnya dari keterangan warga kepada media ini yang menyampaikan adanya pelayanan yang diduga tebang pilih. Rabu (23/02/2022)
Ongen Jambormias mengatasnamakan keluarga besar Jambormias dan Siletty sebagai warga Desa Arma Kecamatan Nirunmas Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KTT) membeberkan tentang pelayanan Rumah Sakit Dr PP Magreti S. Laumlaki terkait dengan fasilitas ambulans yang pada saat itu sangat dibutuhkan oleh pasien (meninggal dunia).
Hal ini dirasa olehnya adanya ketidakadilan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Karena diduga lambannya pelayanan penanganan medis yang diberikan pada keluarganya hingga meninggal dunia.
Pasien meninggal sekira pukul 20.00, dari pihak keluarga menghubungi pihak rumah sakit terkait dengan mobil jenasah untuk membawa almarhumah menuju rumah duka. Ironisnya sejak pukul 20.00 hingga pukul 13.47 tidak ada mobil jenasah yang disiapkan untuk mengantar jenasah. Dan tidak ada informasi apapun dari pihak rumah sakit kepada pihak keluarga.
Karena diduga tidak ada respon dan terlalu lamban dalam menanggapi, pihak keluarga mengambil inisiatif untuk menyewa mobil untuk membawa jenasah menuju rumah duka.
Akhirnya pihak Lambornias merasa bahwa adanya perilaku yang tidak adil, tebang pilih dalam memberikan pelayanan ada perbedaan perilaku dalam memberikan pelayanan dengan melihat si kaya dan si miskin.
Lambornias merasa karena keluarga yang meninggal dunia adalah kategori kurang mampu sehingga diduga pihak rumah sakit menggunakan system pilih kasih dalam memberikan pelayanan.
Dirinya Berharap agar pemerintah kabupaten kepulauan tanimbar dalam hal ini direktur rumah sakit Pp Magreti harus dievaluasi dan bila perlu dicopot jabatannya karena tidak mampu untuk mendisiplinkan para pegawai pihak rumah sakit,tutupnya.(JS)