Tim Puskesmas Banyuates Saat Melakukan Fogging di Madrasah Darul Hikmah, Banyuates, Sampang, Madura (Foto: Varies)
Lpktrankonmasi.com, SAMPANG - Untuk mencegah merebaknya Demam Berdarah (DBD), tim Puskesmas Banyuates lakukan fogging di berbagai tempat. Seperti, di Sekolah-sekolah dan rumah-rumah warga yang rawan menjadi sarang nyamuk DBD, Sabtu (22/01/2022)
Dalam dua hari terakhir tim Puskesmas Banyuates lakukan fogging di dua desa. Hari pertama di Desa Morbatoh dan hari kedua di Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang.
Kepala Puskesmas Banyuates, dr. Endang Murdaningrum kegiatan fogging ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai penularan DB.
"Selain fogging, warga Kecamatan Banyuates harus melakukan 3M plus (menguras, menutup, mengubur) dan juga harus mendaur ulang. Untuk kegiatan pencegahan. Maka, warga wajib menaburkan bubuk larvasida (abate) dan menaruh ikan di penampungan air, juga terus menjaga kebersihan," kata Endang Murdaningrum.
Menurut dr. Endang, sasaran fogging di Banyuates difokuskan di Sekolah-sekolah dan juga rumah warga. Sebab dalam beberapa hari ini telah ada anak warga Kecamatan Banyuates yang terkena demam berdarah.
"Ada beberapa anak yang dirawat karena DB. Jadi, kami harap dengan adanya fogging tidak ada lagi anak di Kecamatan Banyuates yang kena DB," jelas Endang.
Endang juga menambahkan, dalam kegiatan fogging ini, juga dilakukan kegiatan abateisasi dan penyuluhan DB oleh Puskesmas Banyuates dengan menerjunkan sebanyak 6 pegawai Puskesmas yabg dibantu perangkat desa setempat. Sedangkan alat yang digunakan ada 2 unit," imbuhnya.
dr. Endang Murdaningrum selaku Kapala Puskesmas Banyuates, sebelum melakukan fogging. Sudah mengumumkan kepada masyarakat setempat lewat Kepala Desa. Untuk dilakukan fogging agar tidak ada yang terganggu dengan kegiatan tersebut," ungkap Endang.
Sutrisno salah satu warga Desa Banyuates merasa senang tim Puskesmas Banyuates turun langsung, melakukan fogging di tempat tinggalnya. Semoga nyamuknya mati, dan tidak ada DB lagi," tukasnya. (Ries)