Proyek Hutan Mangrove di Sreseh Sampang Tak Diperhatikan Oleh Pihak Pelaksana

 


Hutan Mangrove Yang Dibiarkan Begitu Saja Dan Bambunya Berserakan (Foto: Rossi)


Lpktrankonmasi.com, SAMPANG - Hutan mangrove sangat miris tidak terawat bahkan tidak diperhatikan sama sekali oleh pelaksana, dan menjadi buah bibir masyarakat Dusun Sora'an, Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Jum at (03/12/2021)


Wisata hutan magrove tersebut, terletak di kecamatan Sreseh, Desa marparan sudah lama berhenti pekerjaannya. Mirisnya, mangrove tersebut tidak perhatikan selayaknya pembangunan wisata. Banyak bambu yang keropos berserakan disinyalir dibiarkan begitu saja.


Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ketua Pelaksana, Ridok menjelaskan, pembuatan wisata hutan mangrove ini sudah ada SK pembuatan wisata yang didukung oleh lima Kepala Desa dan Bupati. Diantaranya, Kepala Desa Marparan, Kepala Desa Klobur, Kepala Desa Junok, Kepala Desa Labuhan, dan Kepala Desa Disanah. Dan juga ini adalah suatu program BumDes (Badan Usaha Milik Desa) bersama lima Kepala Desa.



"Ketika pembangunan wisata mangrove ini selesai, maka akan dikelola oleh BumDes bersama," Jelas Ridok.



Ridok juga menambahkan, untuk masalah anggaran. Ada sekitar 3 juta yang dibantu oleh Kepala Desa Klobur dengan uang pribadinya. Dan insaalloh setelah pandemi COVID-19 pambangunan wisata mangrove ini akan dilanjut," imbuh Ridok, seperti yang diberitakan sebelumnya, (01/09/2021)



Karena tak kunjung diperbaiki wartawan lpktrankonmasi.com. menemui ketua pelaksana, Ridok. Ia mengatakan, pada akhir musim kemarau kemaren, akan mengumpulkan pemuda Kecamatan Sreseh.  Khususnya, pemuda marparan dan sora'an untuk bicara wisata mangrove," kata Ridok.


Namun hingga sekarang Ketua Pelaksana, ialah Ridok. Tidak ada aksi nyata, untuk mengumpulkan pemuda di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang.


Hal tersebut diungkapkan oleh beberapa pemuda Desa Marparan. Diantaranya, Hamid dan Romli. Bahwa hingga saat ini masih belum ada suatu perkumpulan pemuda, untuk berdiskusi tentang hutan magrove yang sudah lama mangkrak. Apalagi bersih-bersih terkait hutan magrove yang bambunya berserakan," tegasnya. (Rosi)

Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Jangan lupa kebijaksanaan anda dalam berkomentar