Palu,
lpktrankonmasi.com
Dengan tertembaknya dua
orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Poso pada Ahad Subuh pukul
03.30 Wita (11/7/2021), kian menyempitkan peluang Ali Kalora CS untuk lolos
dari pengejaran. Menyerahkan diri adalah opsi terbaik bagi Ali dkk.
Jauh sebelum dua “anak
buah” Ali Kalora tewas tertembak, anggota DPRD Sulteng Dapil Poso dari Partai
Golkar, Yus Mangun, SE telah menyampaikan imbauannya. Dan kali ini Yus Mangun
kembali mengajak, Ali Kalora pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) agar
“turun gunung” menyerahkan diri.
Minggu, subuh kemarin,
dua pengikut Ali Kalora, diduga A dan R tertembak dalam penyergapan oleh tim
kejar Tri Cakti 3 pimpinan Letnan Satu Infantri David Manurung di pegunungan
Batu Tiga.
Momen dini hari saat
penduduk Dusun Enam Tokasa, Desa Tanalanto Kecamatan Torue Kabupaten Parigi
Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terlelap dalam
mimpi, tim melaksanakan eksekusi tegas terukur. Melihat kawannya tertembak, tiga
DPO lainnya, kabur meloloskan diri. Kini mereka dalam pengejaran Tim Satgas
Madago Raya.
Yus Mangun kembali
mengatakan, dirinya salah satu yang merasakan keinginan agar Poso bisa seperti
sediakala, kondusif, adem, tenang dan penuh kedamaian, tanpa gangguan dari
kelompok teroris dan semacamnya.
Apa yang dirasakan Yus,
sebagai sebuah representasi keingianan agar Poso tak lagi dikacaukan gerombolan
Ali Kalora CS ataupun kelompok kriminal lainnya. Sama seperti keinginan
masyarakat Sulteng, khususnya yang ada di Kabupaten Poso. “Makanya, saya
mengimbau kepada Ali Kalora dan kelompoknya agar menyerah dan itu lebih baik,”
kata Yus Mangun kepada media, Senin, (12/7) pagi.
Menyerahkan diri secara
sukarela kata Yus Mangun, menunjukkan bahwa Ali Kalora seorang yang kesatria,
besar jiwa, faham kondisi dan situasi yang sudah terdesak. “Ayo saudaraku Ali
Kalora menyerahlah, sebelum semuanya terlambat. Jika kamu Ali Kalora CS menyerahkan diri, menunjukkan Ali adalah
seorang yang cinta damai,” begitu pendapat Yus Mangun sembari berharap, jaminan
keamanan penuh buat Ali Kalora dkk nantinya.
Kerja keras Satgas
Madago raya yang tak kenal lelah ditambah dorongan semangat langsung dari
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso yang turut dalam operasi adalah
penyemangat moral tim. Terbukti Satgas bekerja baik dan membuahkan hasil manis.
Dua teroris Poso DPO yang juga anggota MIT, tertembak.
Kini perburuan Ali
Kalora masih berlanjut. Tapi tetap terbuka lebar kesempatan buat Ali Kalora CS
untuk menyerahkan diri.
Kasatgas Humas Ops
Madago Raya Kombes Pol. Didik Supranoto S.IK di Palu Minggu (11/7) mengatakan
bahwa benar Tim Kejar Satgas Madago Raya berhasil melakukan penyergapan
terhadap DPO teroris Poso di camp pegunungan Batu Tiga, Desa Tanalanto
Kecamatan Torue, Parigi Moutong.
“Upaya pengejaran
selama tiga hari tersebut berhasil. Tim Tri Cakti 3 Satgas Madago Raya
tersebut, dikomandoi Letnan Satu Infantri David Manurung. Manurung dan tim,
memperoleh informasi dari Satgas Intelijen, yang kemudian dikembangkan
dilapangan. Dan itulah hasilnya,” Jelas Didik Supranoto.
Disebutkan, dari tempat
kejadian perkara, Tim Satgas Madago Raya juga mengamankan barang bukti berupa
amunisi, bom lontong, kompas dan bendera.
Saat berita ini tayang
Senin, (12/7), Tim Kejar Satgas Madago Raya dikabarkan masih melanjutkan
pengejaran, memburu dan terus mencari para teroris yang berhasil melarikan
diri.
Sementara, evakuasi dua
DPO teroris yang meninggal, kemarin dikabarkan terkendala medan berat dan cuaca
berkabut. Sehingga menyulitkan penjemputan dengan helikopter untuk dibawa ke
Rumah Sakit Bhayangkara Palu guna dilakukan autopsi dan identifikasi.
“Hari ini cuaca agak
mendukung dan telah diupayakan evakuasi dua jenazah teroris Poso dan up date
terbaru akan disampaikan kembali,” pungkas Kasatgas Humas Ops Madago Raya Didik
Supranoto, yang juga Kabidhumas Polda Sulteng.
(J Trankonmasi Tim)