JAKARTA,
lpktrankonmasi.com
Kepala Badan Pemelihara
Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto memimpin video conference
(vicon) kepada seluruh jajaran terkait penanganan pandemi Covid-19 di Rupatama
Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/7).
Selaku Kepala Operasi
(Kaops) Aman Nusa II Lanjutan, Arief menekankan beberapa arahan Presiden Joko
Widodo selama penerapan PPKM Level 4 yang diperpanjang hingga 2 Agustus 2021.
"Intensifkan hasil
Ops Aman Nusa II, laksanakan dengan konsisten, proaktif dan koordinatif,"
tekan Arif dalam keterangan tertulis.
Adapun penekanan arahan
Presiden Joko Widodo yang harus dengan baik diterjemahkan di lapangan antara
lain, pengaturan operasional pasar tradisional, PKL dan warung makan. Terkait
hal ini, Arief menekankan agar betul-betul dikontrol terkait jam buka dan
penegakan protokol kesehatannya.
"Koordinasi dengan
Pemda dan Dinas Pasar. Lakukan pengurangan jumlah pedagang di pasar lalu
dibuatkan atau usulkan lokasi perluasan di luar pasar hingga pengaturan
parkir," ujar Arief.
Kemudian, sambung
Arief, selama penerapan PPKM Level 4 bagaimana Peran Polri mengurangi beban
masyarakat. Dalam hal ini, penyaluran bantuan sosial, sembako yang harus
dikawal sepenuhnya hingga tepat sasaran.
Arief, sebagaimana
penekanan Presiden Jokowi juga meminta memetakan wilayah dengan angka kematian
tinggi, dengan memantau peningkatan kapasitas RS, isolasi terpusat hingga
peningkatan ketersediaan oksigen.
Oleh karena itu,
pelaksanaan Operasi Aman Nusa II Lanjutan ini Arief meminta agar jajaran
berkoordinasi dengan Forkompimda, kolaborasi dan sinergitas.
"Polri agar
mendinamisasi sinergitas seluruh komponen. Dan tak kalah penting kesehatan dan
keselamatan personel diutamakan," tandas Arief.
Lalu kemudian, Arief
menekankan dalam rangka peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap prokes
merupakan aspek penting dalam penurunan jumlah kasus positif. Dengan cara,
melakukan sosialisasi dan edukasi masif baik secara langsung dengan mobil patroli
maupun melalui media sosial.
"Dilakukan pada
komunitas level terkecil, penegakan prokes dilakukan dengan cara humanis,
hindari cara arogan," tekan Arief.
Dalam pelaksanaan 3T,
Arief mengarahkan agar mengintesifkan pada level PPKM Mikro dengan
berkoordinasi kepada 4 pilar. Lalu bentuk tracer untuk laksanakan tracing
sekaligus melaksanakan sosialisasi atau edukasi prokes dan memastikan
ketersediaan alat testing (antigen/PCR).
Sejauh ini, kata Arief,
jumlah tracer di 34 Polda berjumlah 61.217, yang terbagi 58,929 tracer di
lapangan 2,288 tracer di ruang digital.
Pelaksanaan vaksinasi
juga turut menjadi atensi, untuk itu agar personel memperhatikan dan memastikan
jumlah warga yang telah dilakukan vaksin. Arief menekankan agar akselerasi
vaksinasi di elaborasi sehingga target herd immunity segera tercapai, di
komunitas.
(J Trankonmasi Tim)