SAMPANG, lpktrankonmasi.com,
- Masa pandemi COVID-19 telah banyak
kemerosotan sistem ekonomi di Indonesia, khususnya di dalam bidang pertanian
garam. Seperti yang terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Jum at
(09/07/2021)
Berdasarkan pantauwan
awak media lpktrankonmasi.com, banyak petani garam kini menaruh harapan
terhadap pemerintah agar pemerintah terus memperhatikan petani garam, seperti
halnya nilai harga pasar garam. Karena
melihat situasi petani garam hingga hari ini banyak yang lemas dengan kebijakan
pemerintah yang disinyalir tidak selalu memperhatikan harga garam.
Setelah awak media
lpktrankonmasi.com mewawancari Slamet salah satu petani garam di Kecamatan
Sreseh, Kabupaten Sampang, ia adalah salah satu petani garam tulen dan sejak
muda paham tentang nilai pembuatan garam dan nilai jualnya. Di mana pembuatan
garam di terik matahari yang panas tak bisa di tebus dengan hasil harga garam
yang sangat murah saat ini," ucapnya.
Apalagi di tambah pasca
pandemi COVID-19 ini yang masih belum selesai.
Harga garam di pasca
pendemi seakan pasang surut, dan kebanyakan surutnya tak sebanding dengan kerja
mereka yang rela berjemur dibawah terik matahari yang sangat panas.
"Mereka berharap
terhadap pemerintah, agar petani garam harus terus di perhatikan dari bentuk
kebutuhan pembuatan garam oleh pemerintah pusat hingga daerah khususnya dalam
bidang harga garam yang hari ini pasang surut di lapangan," keluhnya.
Menurut Slamet,
khususnya di Madura yang di mana sumber regulasi ekonomi masyarakatnya adalah
petani garam. Jadi kami selaku petani garam berharap kepada pemerintah agar
benar-benar serius untuk terus memperhatikan harga garam, supaya petani garam
terus semangat mebuat garam, karna garam adalah bagian dari produk asli
pertanian di dalam bangsa kita," Jelasnya.
Sementara itu Kepala
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sampang, Wahyu Prihartono mengatakan,
sudah saya bicarakan dengan Bupati Sampang dan ibu Gubenur Jatim tentang
masalah harga garam. Namun, semuanya itu kebijakan ada di pemerintah pusat.
"Untuk masalah
bantuan sosial terhadap petani garam itu tidak ada dari aspek kebutuhan patani
garam untuk saat ini," kata Wahyu.
Tapi menariknya lagi
Wahyu juga mengatakan, ada beberapa kunci untuk meningkatkan harga garam bangsa
kita ini, yaitu stop impor garam luar negeri. Agar bisa menyerap tumpukan garam
yang masih belum terserap oleh nilai hingga jual. Menurut pak wahyu harga garam
saat ini ialah 6ribu, tapi masyarakat masih tidak mau menjual garam, walau di
bulan juli ini awal petani garam turun untuk memproduksi garam,"
tandasnya. (Ros)