Puncak-Papua. lpktrankonmasi.com
Selasa kemarin (20
April 2021) seluruh unsur pemerintahan dan aparat Puncak Papua melaksanakan
tatap muka untuk membahas KKB dan kondisi keamanan di Kabupaten Puncak. Dimulai
pukul 12.45 WIT, bertempat di Aula Negelar Pemda Puncak, Kamp. Kimak, Distrik
Ilaga, Kab. Puncak.
Acara tersebut dihadiri
oleh Bupati Puncak Willem Wandik, SE,
M.Si, Wakil Bupati Puncak Pelinus Balinal, Dandim Puncak Jaya Letkol Inf. Rofi
Irwansyah, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia, Ketua DPRD Kab. Puncak Lukius
Newegalen, Pejabat Esalon II, III dan IV Pemda Puncak, Anggota DPRD Kab.
Puncak, Pimpinan TNI / POLRI di Distrik Ilaga, tokoh-tokoh masyarakat serta
masyarakat Kabupaten Puncak.
Bupati Puncak sangat
geram dengan ulah KKB beberapa hari ini di wilayah Puncak, khususnya di Beoga.
“Kalau kelompok KKB mengatakan bahwa tujuan mereka adalah berjuang untuk
merdeka, tetapi warga sendiri atau keluarga sendiri saja di bunuh, ini berjuang
apa yang kayak begini?!”. Bahkan Mengutuk langsung Tindakan KKB, “Kejadian pembunuhan
sodara saya atau masyarakat saya ini, membuat saya takut, kejadian ini sudah
tidak benar, benar - benar membuat saya takut, karena ini sudah sangat - sangat
tidak benar, dan apabila ada orang dibalik kejadian ini yang membuat atau
memerintahkan untuk membunuh anak ini, saya Kutuk dengan tanah ini, saya Kutuk
kalian semua kelompok ini(KKB)!”
Dalam acara tersebut
Bupati juga menganggap Tindakan KKB bukanlah perangai laki-laki atau pengecut.
Karena Papua merupakan tanah yang menjunjung tinggi adat, cinta damai, dan jika
ingin berperangpun hanya melibatkan lawan yang sepadan, dalam hal ini jika KKB
bersenjata maka lawannya adalah TNI Polri bukan masyarakat tidak berdaya
seperti para guru, anak SMA dan tukang ojek yang hanya melayani masyarakat.
“kalau mau perang, kami
siapkan lapangan perang, biar kita masyarakat undur dan kalian berperang
melawan TNI / POLRI, itu baru laki - laki jangan membuat masyarakat jadi takut
atau jadi Korban.”
Dalam acara tersebut,
Willem membahas tentang 20 target pembunuhan KKB dan meminta KKB untuk
mengkomunikasikan hal tersebut, agar tidak terjadi lagi salah target dan
pembunuhan membabi buta oleh KKB.
“Kepada KKB supaya 19 orang yang mereka
tentukan itu, orang - orang itu siapa, kasih tahu saya biar saya bisa sampaikan
kepada mereka, atau tidak kalian beritahu mereka supaya jangan membuat hal yang
tidak di sukai, itu baru saya bilang oke.” Bupati yang adiknya sendiri telah
menjadi korban kekejian KKB menggandeng TNI Polri untuk menuntaskan masalah
tersebut dan mendukung kinerja para Jenderal yang hadir langsung di wilayah
Beoga untuk mengejar KKB.
(j Trankonmasi Tim)