Temanggung,
lpktrankonmasi.com
Sejak pandemic Covid-19
banyak musisi di Temanggung kesulitan mendapatkan penghasilan. Hal ini akibat
dari kebijakan pemerintah yang melarang konser dan hiburan lain yang memicu
adanya kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus.
Seperti yang
diungkapkan Yeyen (30) saat ditemui media di rumah makan Pingkal,Desa
Mudal,Kecamatan / Kabupaten Temanggung,Rabu (25/3/2021).
“ Kami para penyanyi di
Kabupaten Temanggung adalah salah satu terdampak Covid-19. Job manggung pada batal,”
kata Yeyen
“ Makanya kami harus
pintar-pintar menjalin komunikasi, seperti halnya hari ini saya membuat acara
syukuran ulang tahun saya dengan mengundang rekan-rekan seprofesi serta media,” lanjutnya.
“ Sekalipun terbatas, acara
ini bisa dijadikan momen untuk menarik
minat ngejob kami kedepannya, " tutur Yeyen
"Kami tetap mengikuti
protokol kesehatan selama acara berlangsung. Saya persilahkan teman-teman
penyanyi untuk menampilkan suara emasnya masing-masing ketika acara
berlangsung,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan teman
seprofesi Yeyen, Dwi (31) dan Yola (26) yang
juga mengeluhkan dampak pandemic yang berakibat sepinya job manggung.
" Kami bisa
dibilang menganggur karena tidak ada job selama ini,biasanya sebulan rata-rata
bisa menyanyi empat kali,kini tiga bulan saja belum tentu ada job sekali saja,” keluh Dwi.
"Kami merasakan
dampaknya pada ekonomi sehari-hari.Tidak ada acara yang digelar otomatis tidak
ada job sama sekali buat kami," timpal Yola.
" Banyak
entertaimen yang kecewa akibat pekerjaan yang gagal karena masa pandemi ini
tidak diperbolehkan menggelar acara yang bisa menimbulkan keramaian,” lanjut
Dwi.
Kami berharap pandemi
segera berlalu,keadaan normal kembali sehingga kami bisa bekerja seperti
semula" yang diamini kedua rekannya.
(Tuyono Tmg)