Kudus, lpktrankonmasi.com
Rapat Perdana Sekretariat Bersama Insan Pers Jawa Tengah (Sekber IPJT) diselenggarakan
di Kedai Giant Kabupaten Kudus. Kamis (24/03/2021).
Rapat perdana diselenggarakan untuk membentuk kepengurusan baru Sekber
IPJT DPC Kudus untuk periode 2021 s/d 2023.
Rapat
dipimpin langsung oleh Sekjend IPJT Moch Safik yang diikuti oleh 12 peserta
dari berbagai utusan lembaga media cetak dan online se-Kabupaten Kudus.
Media
yang hadir dalam acara tersebut .media online bmnzone.com, Detik Bhayangkara,
Suara Kartini, Sumatera Pos, Aliansi Rakyat, Lintas Pantura, Simpang 7 News,
Kilas Fakta, Warta Jawa Indo, Centini News.
Dalam
rapat sekjend menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya Sekber IPJT di Kabupaten
Kudus adalah sebagai wadah organisasi untuk insan pers di Jawa Tengah di
wilayah Kudus guna meningkatkan kualitas Jurnalistik.
“
Disamping membentuk kepengurusan IPJT di Kabupaten Kudus sebagai bentuk
pengembangan organisasi IPJT, juga kedepannya dapat memberikan edukasi bagi
insan pers terkait dengan UU Pers,” kata Sekjend IPJT Muh Safiq.
“Dengan
harapan nantinya wartawan dapat memahami dan melaksanakan kode etik jurnalstik,
sehingga kualitas wartawan menjadi fokus utama IPJT,” lanjutnya.
Achmad
Fikri secara aklamasi terpilih sebagai pemegang kendali organisasi pers yang pertama
kali didirikan di Kabupaten Kudus.
Achmad
Fikri yang dikenal dengan Tumenggung Fikri adalah salah satu wartawan dari
media Detik Bhayangkara dan sebagai salah satu wartawan senior di Kabupaten
Kudus.
“ Kenapa Insan Pers Jawa Tengah (IPJT) ini
kita bawa ke Kudus. Tentunya dengan membawa misi meluruskan membantu
tugas-tugas jurnalistik teman-teman sesame wartawan,” kata Tumenggung Fikri.
“
Jangan sampai nantinya terkontaminasi dengan pola-pola yang dilakukan oleh
teman-teman aktivis LSM, karena khawatirnya nanti kita akan kejebak
persoalan-persoalan hukum,”jelasnya.
“Jadi
paling tidak kita nanti berkomunikasi dengan teman-teman wartawan dengan
mengadakan diskusi bersama, Bagaimana strategi dan pola wartawan itu bekerja,”
lanjut Achmad Fikri.
“
Jangan sampai dibarengkan dengan pola-pola LSM karena LSM dengan wartawan itu
sangat berbeda,” jelas Fikri.
“ Harapan kita, lanjut Fikri,
wartawan kita kumpulkan agar lebih produktif dan berkualitas, serta bagaimana
agar produktivitas berita ini betul-betul bisa sesuai dengan kode etik
jurnalistik,” pungkasnya.
(Trankonmasi Tim)