Jakarta, lpk
Trankonmasi.com
Presiden Joko Widodo
menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai badan
yang bertanggung jawab dan mengetuai pelaksanaan percepatan penurunan angka
stunting (kekerdilan pada anak) di Indonesia.
Hingga tahun 2024 mendatang, penurunan angka
tersebut ditargetkan untuk turun hingga 14 persen dari angka yang sebesar 27,6
persen di tahun 2019 lalu.
“Hari ini Bapak
Presiden memberikan amanah kepada BKKBN dalam bentuk perintah agar menjadi
Ketua Pelaksana untuk percepatan penurunan stunting. Saya sebagai Kepala BKKBN
tentu menerima amanah ini dengan niat dan tekad yang kuat,” ujar Kepala BKKBN
Hasto Wardoyo dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 25
Januari 2021, selepas rapat terbatas bersama Presiden dan jajaran terkait.
Selama ini, penurunan
angka stunting di Indonesia masih berada pada angka 1,6 persen per tahunnya.
Melalui penugasan tersebut, Presiden memiliki target bahwa setidaknya dalam
tiap tahun angka stunting di Indonesia dapat diturunkan hingga 2,7 persen.
Sejumlah langkah luar
biasa segera dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dalam kesempatan
yang sama menjelaskan, penanganan stunting di Indonesia akan mengacu pada
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga sebagai landasan hukum pelaksanaan.
“Artinya bahwa
penurunan angka stunting ini basisnya adalah dalam upaya untuk membangun
keluarga sehingga pembangunan keluarga tidak hanya sebatas pembatasan atau
penjarangan angka kelahiran, tetapi betul-betul pembangunan keluarga yang
integral. Salah satunya adalah penurunan angka stunting,” ucapnya.
Pemerintah menaruh
perhatian besar bagi upaya pengurangan angka stunting ini. Sebab, hal tersebut
dapat memengaruhi kualitas angkatan kerja Indonesia di masa mendatang.
BKKBN dalam menjalankan
tugas ini akan dibantu oleh sejumlah kementerian yang memiliki perpanjangan
tangan langsung hingga tingkat daerah dan akan segera menyusun langkah konkret,
detail, serta terukur berdasarkan data pemetaan angka stunting yang telah ada.
“Bapak Presiden juga
meminta supaya daerah-daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang angka
stunting-nya masih tinggi betul-betul memiliki kesungguhan dalam upaya
menangani stunting ini,” tandasnya.
# Taufiq/Setpres