Merauke,
lpk.Trankonmasi.com
Kapolres Merauke, AKBP
Untung Sangaji kepada awak Media,
menuturkan, gadis cantik Asmat itu awalnya sangat serius dan perhatian
penuh mengikuti pelatihan membuat minyak kelapa bersama 18 mama-mama Asmat.
Seiring berjalannya waktu, tiga orang gadis
Asmat tertarik untuk membuat kancing unik batok kelapa.
“Tidak boleh kita latih
sebelum tertarik. Jadi ada tiga gadis cantik Asmat yang tertarik ikut pelatihan
tambahan membuat kancing unik batok kelapa. Kita berikan satu persiapan kepada
mereka, manusia dan alat.
Akhirnya kita latih,
keren abis, ternyata anak ini tekun dan pintar sekali,” ungkap orang nomor satu
di jajaran Polres Merauke yang selalu mengedepankan sikap tegas dan disiplin
ini via telepon seluler, Jum’at (22/1/2021) pagi.
Dari 21 perempuan pedalaman
Asmat yang dibina itu, AKBP Untung Sangaji akan membagi dua tim yakni tim
pembuat minyak kelapa dan tim pembuat kancing unik batok kelapa sehingga
keahliannya semakin terpancar.
Terlebih, kata
Kapolres, hasil produksi minyak kelapa yang digeluti perempuan-perempuan Asmat
itu makin hari makin bagus. Sebelum diberikan tanggung jawab mengelola home
industri di pemukimannya masing-masing, mereka dilatih sebaik mungkin terlebih
dahulu di tenda pelatihan home industri Polres Merauke sekaligus dalam tahap penilaian.
“Kita mau jadikan tim
work home industri di kawasan mereka maka kita harus latih sebagus mungkin,
sampai bagus akhirnya kita tetapkan. Sekarang buat minyak sudah bagus, muncul
lagi keinginan dia yang lain bikin kancing baju. Baru latihan dasar juga sudah
bagus membuat kancing.
Jadi hari senin (pekan
depan, red) mereka ujian,” terang pria penerima sertifikat dan penghargaan dari
minister for Communications Singapore dan Under Ambrella and Mission Sacre of
United Nations dan A.D.C.A.I.T Bangkok ini kepada awak media
Adapun ujian yang
diberikan bagi puluhan perempuan Asmat tersebut tentang pekerjaannya mulai tata
kelola, persiapan manusia dan barang, tata urut alat yang digunakan, perawatan
alat-alat, pengemasan sampai pada pengumpulan barang-barang sisa dari pekerjaan
itu baik minyak goreng maupun sisa-sisa batok kelapa.
Polisi berotot dan
berbadan tegap ini saat melatih selalu mengajarkan bagaimana merapikan,
menyiapkan sarana dan prasarana baik alat maupun manusia nya sebelum dan
sesudah bekerja sehingga hasil pekerjaan makin bagus serta peralatan latihan
bisa terpelihara dengan baik.
Selama dua minggu lebih
dibina, sudah berhasil memproduksi minyak kelapa sebanyak 100 liter lebih.
Kapolres sudah menyiapkan botol kemasan, sedangkan untuk lebel minyak kelapa
disiapkan oleh mitra yakni BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
Merauke. Tentu produksi minyak kelapa yang berkualitas akan dipasarkan.
“Kita akan berikan
sertifikat kepada mereka yang sudah dilatih dan mahir baik laki-laki maupun perempuan,
namun tidak semua. Tim pertama, orang-orang marind yang sudah kita latih,
tinggal ujian saja karena kita hentikan saat berlangsung pilkada 9 Desember dan
natal 2020. Kemudian, tim kedua yang sekarang ini mama-mama dan gadis Asmat,”
demikian tandas putera Ambon, anak kedua dari pasangan Alm. Peltu. H. Muhammad
Hendro dan Ibu Hj. Siti Rohani.
** Taufiq/hms.