Jepara,lpktrankonmasi.com
Diduga depresi berat MSA (20) pemuda kelahiran Semarang
gantung diri. di belakang rumah milik Ibu Warsini (50) di Desa Mayong Kidul,
RT.005 RW.001, Kecamatan Mayong, Kabupaten JeparaRabu (29/01/2021).
Korban tinggal bersama keluarganya yang menyewa rumah milik
Ibu Warsini (50).
Mendapat laporan dari warga adanya korban gantung dirin Babinsa
Koramil 05/Mayong, Pelda Sukirman bergegas mendatangi lokasi kejadian bersama
anggota Polsek Mayong.
Korban ditemukan pertama kali oleh ibunya Irachmawati (50), seusai
mengajar di Madrasah Diniyah yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah yang
ditempatinya.
Setibanya dirumah sang ibu terkejut melihat anaknya yang
sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali tambang
jemuran, ibu langsung sontak berteriak histeris dan memanggil kakak korban.
Mayat korban diturunkan oleh keluarganya dan melaporkan
kejadian tersebut kepada warga dan Babinsa serta Polsek Mayong dan menunggu tim
kesehatan dari dari Puskesmas Mayong untuk dilakukan pemeriksaan.
Setibanya tim kesehatan dari puskesmas Mayong sekitar pukul
19.00 Wib, langsung dilakukan
pemeriksaan kepada jenazah (MSA) (20) dari hasil keterangan dr. Dovi Pratama
mengemukakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan, hanya
terdapat luka bekas melingkar di leher perut lecet dan telingga kanan kiri
menggeluarkan darah.
“Korban murni bunuh diri.” Tutur Dokter.
Sementara Ibu korban Irachmawati (50) menuturkan anaknya
mempunyai sifat pendiam dan tertutup namun mudah tersinggung dan juga mudah
marah. “anak saya sering menyendiri dan bermain handphone di kamar.” Kata Ibu
korban.
Dengan kejadian tersebut Babinsa Pelda Sukirman menyampaikan
kepada masyarakat apabila mendapatkan suatu masalah agar tidak berpikir negatif
dan untuk melakukan percobaan bunuh diri alangkah baiknya diselesaikan dengan
bermusyawarah bersama keluarga, saudara atau teman.
“Saya turut berduka atas kejadian yang menimpa korban, semoga
pihak keluarga dapat diberi ketabahan dan kesabaran, serta amal ibadah korban
diterima di sisi Allah SWT.” Pungkas Babinsa.
(j Trankonmasi Tim).