Foto
: Wawancara Sriyanto Ahmad selaku ketua Forum Jurnalis Independen Magelang (FJIM) dengan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Proyek Sarhunta Borobudur, Ahmad Hendrico Irwam.
Magelang,
LpkTrankonmasi.com
Kamis, (10/12/2020). Melalui
berbagai pembangunan infrastruktur dan perumahan bagi masyarakat Kementrian
Pekerjaan Umum (PUPR) terus melakukan peningkatan kinerjanya.
Sasaran lokasi
pembangunannya pun bermacam-macam mulai dari wilayah pedesaan, perkotaan,
hingga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Dalam rangka
meningkatkan kualitas rumah di KSPN salah satu program yang dilaksanakan oleh Direktorat
Jendral Perumahan Kementrian PUPR dengan melalui Program sarana Hunian
Pariwisata (Sarhunta).
Hal tersebut
dilaksanakan guna meningkatkan swadaya masyarakat untuk mewujudkan rumah layak
huni dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di destinasi pariwisata
prioritas terutama adalah Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) salah satunya adalah kawasan
Strategi pariwisata nasioanal Borobudur.
Menurut Ahmad Hendrico Irwam
selaku PPK Sarhunta Perumahan
Kementerian PUPR saat diwawancarai FJIM (Forum Jurnalis Independen Magelang) menyampaikan
bahwa jenis kegiatan yang dilaksanakan berupa peningkatan kualitas (PK) rumah
dengan tetap memperhatikan budaya serta kearifan lokal (Local Wisdom) dan terdiri dari dua jenis yakni perbaikan rumah
tanpa fungsi usaha dengan bantuan sebesar Rp35 juta dan perbaikan serta
pengembangan rumah senilai Rp115 juta.
Progam anggaran ini
sudah sesuai arahan Menteri PUPR DR. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc
setelah melakukan kunjungan kerja di Bali yang sebelumnya untuk perbaikan rumah
tanpa fungsi usaha (Koridor) sekitar 80 s/d 90 jt dan perbaikan serta pengembangan
rumah (Home Stay) 90 s/d
180 jt dengan alasan agar bisa
melakukakn penambahan jumlah Sarana Hunian
Pariwisata (Sarhunta) .
“Kami juga mendukung progam
pembangunan berbasis kearifan lokal dengan
mengedepankan arsitektur ciri kas
lokal. Pekerja dan material kita ambil dari wilayah setempat proyek di lokasi
Borobudur agar tidak terjadi monopoli dan ada pemerataan serta guna meningkatkan
pendapatan perkapita daerah sekitar kawasan,”lanjut Rico panggilan akrab Ahmad
Hendrico Irwam.
Sedangkan untuk
membentuk kontinuitas atau kesinambungan ruang publik juga dilaksanakan
penataan lingkungan berupa pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU)
perumahan berupa jalan lingkungan dan drainase serta penerangan jalan
lingkungan. Adapun fasilitas pendukung lain yang disiapkan berupa penunjuk
arah, fasad bangunan dan elemen lanskap.
"Nantinya
masyarakat dapat memanfaatkan hunian yang telah ditingkatkan kualitasnya untuk
usaha homestay, workshop, toko, kuliner maupun usaha atau jasa lainnya,"
ungkapnya.
Rico juga menambahkan
bahwa Untuk melaksanakan hal tersebut, pihaknya pun telah menetapkan petunjuk
pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas rumah swadaya untuk pondok wisata
(homestay) dan usaha pariwisata lainnya dalam mendukung KSPN.
Kriteria yang menjadi
lokasi KSPN adalah adanya kemudahan akses, ketersediaan daya tarik wisata,
ketersediaan amanitas, dan kesesuaian ruang zonasi. ( 4 Nop 2020 )
Hal ini sesuai arahan Khalawi Abdul Hamid dalam
keterangan secara tertulis kepada pelaksana Sarhunta KSPN Borobudur selaku Direktur
Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Untuk melaksanakan
kegiatan tersebut, Direktorat Jenderal perumahan juga telah menetapkan sejumlah
persyaratan untuk para penerima bantuan tersebut antara lain Warga Negara
Indonesia (WNI) yang telah berkeluarga, berpenghasilan maksimal Rp6 juta,
menguasai tanah dengan bukti yang sah, memiliki dan menempati rumah yang
diusulkan serta berkomitmen mendukung pengembangan pariwisata Indonesia. (05 November 2020 12:43- Med com)
Para penerima bantuan
juga harus membentuk kelompok, bertanggungjawab secara tanggung renteng,
mendukung pariwisata yang ada di daerahnya serta bersedia mengikuti pembinaan
pengelolaan usaha pariwisata.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Khalawi Abdul Hamid mengatakan program Sarhunta di KSPN ini sangat diperlukan
sebagai pemenuhan akses bagi masyarakat terhadap rumah sebagai pendukung
kegiatan pariwisata.
"Selain itu juga
untuk mengoptimalkan fungsi hunian dan membentuk konektivitas antar bangunan
serta penataan lingkungan," paparnya.
Iqbal/Rangga