Semarang, LpkTrankonmasi.com
Polda Jateng laksanakan
pergeseran pasukan BKO pengaman Pilkada Serentak 2020 antara Polda Jawa Tengah
dengan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada hari ini, Sabtu (12/11/2020).
Dalam kegiatan ini
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfhi ditemani oleh Wakapoda Jateng
Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji, dan Tim Kompolnas Polri diantanya Ketua Tim
Yusuf, Kasubbag Pemantauan dan Evaluasi Sekretariat Kompolnas Ruri Roberto,
juga Asisten Komisioner Julius Abdul Rahman
Tak hanya itu, Polda
Jateng juga cek kesiapan para personil, sarana-dan prasarana yang digunakan
sehingga personil siap menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.
Kapolda berpesan agar
anggota BKO tetap menjaga sikap dan membawa nama baik Polda Jawa Tengah.
"Dimanapun anda
bertugas bawa nama baik Polda Jateng, bahwa anda terpilih dan dipercayakan oleh
pimpinan Polri, jaga soliditas, integritas saat rekan-rekan nanti bertugas di
wilayah NTT." terang Kapolda, Sabtu (12/11).
"Tentu ini tidak
mudah karena berpisah dengan keluarga namun saya percaya Brimob adalah
anggota Polri pilihan yang merupakan tulang punggung dalam rangka menghadapi
situasi apapun." lanjut Kapolda, Sabtu (12/11).
Sebelum kegiatan
Operasi Mantap Praja ini, Polda Jawa Tengah telah terlebih dahulu melaksanakan
Swab Test Anti Gen pada semua anggota yang akan diterjunkan yaitu sebanyak
14.575 personil Polda Jawa Tengah.
"Rekan-rekan yang
terlibat BKO tetap pegang teguh protokol kesehatan, saya tidak pengen anda
pecicilan dan bergaul tanpa protokol kesehatan sehingga berpotensi menimbulkan
klaster Pilkada khusunya dari anggota Polri."imbau Kapolda, Sabtu (12/11).
Selain itu, Polda
Jateng juga melarang anggota yang terlibat Operasi ini untuk menggunakan senpi,
kecuali untuk ekskalasi tertentu sesuai dengan arahan pimpinan. Polri hanya
sebagai personil pengaman dan tidak memiliki beban untuk mencatat hasil
Pilkada.
Semua personil dalam
keadaan sehat dan siap diterjunkan, nanti tidak ada anggota Polri yang
menggunakan Senpi, ketiga netralitas bagi anggota polri adlah harga
mati."ungkap Kapolda saat di temui dikantornya, Sabtu (12/11).
Menurut analisis dari
Kompolnas,, pelaksanaan Pilkada di Jawa Tengah akan berlangsung aman, tertib
dan demokratis, namun Polri tetap melakukan pengawasan supaya tidak lengah.
"Kehadiran
Kompolnas Polri untuk memberi semangat dan dukungan karena ini sesuatu yang
pertama kali dan baru yaitu Pilkada dengan Prokes."ungkap Yusuf, Sabtu (12/11).
(J Tim)