Jakarta, Lpk
Trankonmasi.com
Divisi Humas Polri
menggelar workshop digital pelatihan peliputan tanggap bencana bagi personel
humas polri dan wartawan di Mako Polairud Barhakam Polri, Tanjung Priok,
Jakarta Utara, Jumat (13/11).
Kadiv Humas Polri Irjen
Argo Yuwono menyampaikan, pelatihan ini bekerjasama dengan Polisi Air dan Udara
(Polairud) Polri untuk mensinergikan media dan humas polri dalam melakukan
peliputan disaat bencana, sekaligus meningkatkan kemampuan peliputan tanggap
bencana personel Divhumas, dan awak media untuk menghadapi musim penghujan.
"Intinya bahwa
kita akan membuat sinergitas kerjasama antara humas, polair dan media. Jadi
intinya kita mengajak dengan situasi tanggap bencana ini kita ada suatu
pelatihan agar ada satu ritme atau irama antara media dengan humas di lapangan.
Jadi bisa sama-sama bekerja berjalan," kata Argo di Makopolairud.
Dengan adanya pelatihan
ini, humas polri dan media mampu mengabarkan secara realtime kepada masyarakat
kondisi bencana di lapangan tanpa menganggu proses evakuasi yang dilakukan oleh
tim SAR dan personel lainya.
Selain itu, sambung
Argo, anggota dan awak media yang bertugas melakukan peliputan bencana lebih
memahami situasi bertugas sehingga mengurangi terjadinya resiko yang lebih
besar. Pelatihan ini diberikan langsung oleh instruktur ahli dari personel
Polairud Barhakam Polri.
"Pelatihan pertama
ini ada 25 awak media, 25 dari Divhumas, dibantu juga anggota Polair, semua
ahli di perairan yang akan beri pelatihan dari Polair Mabes Polri. Dan hasil
peliputan di lapangan oleh personel dan awak media yang telah mengikuti
pelatihan akan mendapatkan hasil yang baik, faktual dan aktual sehingga lebih
bermakna," papar Argo.
Argo mengatakan, Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada bulan Desember yang
akan datang curah hujan di seluruh Indonesia pada umumnua dan wilayah DKI
Jakarta pada khususnya adalah daerah yang rawan terhadap berbagai bencana. Oleh
karena itu, tekan Argo, Polri berkewajiban untuk meningkatkan bidang
penanggulangan bencana.
"Kita sebagai
Polisi mempersiapkan seandainya nanti karena setiap tahun ada bencana baik itu
gunung meletus, tanah longsor, kecelakaan laut, banjir sudah kita siapkan.
Nanti juga di Kepolisian ada operasi aman nusa nanti yang akan memadai dari
tanggap bencana itu," tandas Argo.
Dalam pelatihan ini,
instruktur memberikan penjelasan bagaimana mengoperasikan perahu karet.
Bagaimana posisi aman alias safety bagi seorang cameramen di atas perahu saat
ditengah bencana. Memberi pertolongan bagi rekan yang terjatuh di air hingga
bagaimana membalikan perahu yang terbalik.
(Denny)