Kapolda Jateng: Aparat Berpegang Pada Protab Untuk Bubarkan Demontrasi

 


 Semarang, Lpk Trankonmasi

Aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang dilakukan buruh dan mahasiswa kemarin Rabu (7/20/2020) menyisakan sejumlah kerusakan fasilitas umum

Tak hanya kerusakan fasilitas umum, kerugian materi pun banyak dialami seperti motor dinas, mobil dinas sampai dengan pos lantas yang dirusak oleh para demonstran,  korban luka luka pun tak terhindarkan.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna menuturkan beberapa fasilitas publik dan sarana kepolisian telah dirusak massa.


"Gerbang gedung DPRD Provinsi Jateng dirusak massa demo di Semarang pada Rabu (7/10/2020), di Sukoharjo Truck Satpol PP dan Pos Polisi dibakar massa, di Pekalongan Mobil dinas kominfo dan  Mobil binmas Polres Pekalongan tak luput dari amuk massa tak hanya itu para demonstran juga merusak  lampu kota dan taman kota Semarang" ucap Kabidhumas Polda Jateng, Jumat (09/10/2020)

Senada dengan pemerintah Kabidhumas Polda Jateng menyatakan, kepolisian akan menindak tegas massa yang berlaku anarkistis saat menggelar unjuk rasa menolak Undang-undang (UU) Cipta Kerja, sebab hal ini merupakan tindak kriminal yang harus dihentikan

Menindaklanjuti hal tersebut Kabidhumas Polda Jateng mengungkapkan sampai dengan sore ini Polda Jawa Tengah telah mengamankan puluhan orang yang diduga sebagai pelaku anarkis dalam demo kemarin 4 orang diantaranya telah diproses hukum dengan pasal 170, 212 dan 216 KUHP di Polrestabes Semarang, dan 1 orang telah diproses hukum  dengan pasal 216 KUHP di Polres Sukoharjo.

"Telah diamankan total ada 97 orang yang diduga pelaku anarkis, sementara 4 orang berinisial IAN, MAM, IRF, NAA kami proses hukum di Polrestabes Semarang, 1 orang berinisial RT kami proses hukum di Polres Sukoharjo, sebanyak 11 orang anggota kami mengalami luka, pendemo ada 11 orang luka-luka, " Ucap Kabidhumas Polda Jateng, Jumat (09/10/2020).

"Para Pelaku tindak anarkis ini akan dijerat dengan pasal 212, 216, 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman pidana paling lama 12 tahun." tegas Kabidhumas Polda Jateng, Jumat (09/10/2020).

Siang ini, Jumat (9/10/2020) pukul 14.00 WIB tadi, Kapolda Jateng memantau demontrasi di depan Grand Artoz Magelang, saat ini situasi telah terkendali.

"Tidak ada masyarakat yg boleh mengganggu dan merusak fasilitas umum, sudah kami bubarkan dengan protap Kapolri mulai dari tim dalmas sabhara, sampai pasukan anti huruhara brimob karena eskalasi sudah meningkat anarkis, yang jelas Polri tetap memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat" tegas Kapolda Jateng. Jumat (9/10/2020).

Meski beberapa hari lalu telah terjadi aksi demontrasi namun Kapolda Jateng menegaskan bahwa daerah Jawa Tengah secara umum kondusif. (J Tim)



Share this

Previous
Next Post »
Give us your opinion

Jangan lupa kebijaksanaan anda dalam berkomentar