Surabaya ,
LPK.Trankonmasi.com
Pencanangan Penegakkan
Disiplin Berbasis Komunitas diserukan oleh Komjen Gatot Eddy yang juga menjabat
sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional (PCPEN) di kantor Gubernur Jawa Timur, Gedung Negara Grahadi,
Surabaya, Kamis (3/9/2020).
Nantinya
kelompok-kelompok masyarakat sendiri yang akan saling mengingatkan dan
menguatkan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ada relawan dari unsur
masyarakat, kelompok ibu-ibu, komunitas pengajian, komunitas motor, kelompok
pemuda dan sebagainya.
Wakapolri hadir bersama
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa untuk mendengarkan
paparan perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur, dari Gubernur
Khofifah Indar Parawansa.
“Kita tidak boleh lelah
dan lengah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Jangan sampai kasus
di sebuah pesantren di Banyuwangi terjadi di tempat lain, “tegas Gatot Eddy.
Jenderal bintang tiga
yang pernah berdinas di Polda Jawa Timur tersebut kembali mengajak masyarakat
untuk disiplin menerapkan Gerakan 3M dan 1T, yaitu memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Dalam rangkaian
kunjungan kerja di Jawa Timur, sebelumnya Wakapolri didampingi Kapolda, Irjen
Pol Dr. Drs. H.M. Fadil Imran, M.Si. dan pejabat utama Mabes Polri memberikan
pengarahan serta penghargaan kepada jajaran anggota polri di wilayah Jawa Timur
melalui video conference.
Dalam kesempatan
tersebut Wakapolri memberangkatkan Satgas Penegakan Inpres nomor 6 tahun 2020,
tentang pendisiplinan terhadap protokol Covid-19. Dengan berkumpulnya elemen
masyarakat semua, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan komunitas yang berkumpul,
ini menunjukkan kesungguhan semua untuk memutus mata rantai penyebaran
Covid-19.
Perwira polisi yang
pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya tersebut kembali mengingatkan
pentingnya menerapkan disiplin protokol kesehatan. Dan dari kedisiplinan itulah
menimbulkan kesadaran kolektif bersama. Jika kesadaran kolektif itu muncul,
kita mampu memimalisir dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, yang
dimulai dari diri sendiri baru komunitas yang lain.
“Covid-19 bisa
menyerang siapa saja, tidak hanya TNI/ Polri maupun yang lain. Siapa dalam
kondisi lemah dan tidak menjaga jarak, tidak cuci tangan dan tidak memakai
masker bisa tertular Covid-19. Ini kita jaga bersama-sama,” kata Wakapolri.
“Menggunakan masker
adalah yang paling utama harus dilakukan. Selain kepedulian untuk ikut aktif
dengan ikut serta mengkampanyekan menggunakan masker sebagai gaya hidup baru,”
jelasnya.
“Ingatkan keluarga,
teman, rekan kerja, lingkungan terdekat, sehingga pada akhirnya meluas ke
seluruh elemen masyarakat untuk gunakan masker. Sehingga nantinya bisa sebagai
gaya hidup kita bersama di masa pandemi Covid-19 ini,” tambah Wakapolri.
Di kesempatan tersebut,
Wakapolri juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak
pandemi Covid-19 serta membagikan 1,5 juta masker untuk daerah Jawa Timur. Dan
semua bergerak tidak hanya TNI/ Polri saja, semua harus terlibat komponen
masyarakat.
"Setelah berhasil
dengan Kampung Tangguh Semeru di Jawa Timur, ke depannya nanti kita akan
tingkatkan dengan Penegakan Disiplin Berbasis Komunitas dalam rangka memutus
mata rantai Covid-19," ujar Wakapolri, Komjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono.
MSi.
Pencanangan Penegakkan
Disiplin Berbasis Komunitas diserukan oleh Komjen Gatot Eddy yang juga menjabat
sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional (PCPEN) di kantor Gubernur Jawa Timur, Gedung Negara Grahadi,
Surabaya, Kamis (3/9/2020).
Nantinya
kelompok-kelompok masyarakat sendiri yang akan saling mengingatkan dan
menguatkan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ada relawan dari unsur
masyarakat, kelompok ibu-ibu, komunitas pengajian, komunitas motor, kelompok
pemuda dan sebagainya.
Wakapolri hadir bersama
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa untuk mendengarkan paparan perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur,
dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
# Taufiq W/hms.