Semarang,LPK
Trankonmasi.com
Masyarakat terus diingatkan
tentang kedisiplinan protokol kesehatan di era kenormalan baru ini. Salah
satunya dengan mengenakan masker. Namun demikian, masyarakat yang tertib
bermasker belum tentu memahami tentang kekuatan dan kelemahan masker yang
dikenakannya.
“Makser ini harus
dipakai maksimal 4 jam. Setelah itu diganti, dicuci,” kata Ketua Relawan
Kamtibmas Baharkam Polri, Irwansyah Putra Nasution dalam seremonial pembagian
makser di halaman Masjid Agung Semarang (MAS), Minggu (13/9/2020).
Dalam kesempatan itu,
Irwansyah menekankan para relawan di Jawa Tengah untuk selalu mengingatkan
penting menjaga kesehatan dengan bermasker. Baharkam Polri, katanya, sudah
mencetak hampir 50.000 ribu masker dan sudah dibagikan di beberapa daerah di
Indonesia.
“Hari ini karena
mendadak baru bisa kirim 5000, dan kita akan kirim kembali. Gerakan bermasker
ini tujuannya mencegah diri kita, dan mencegah orang lain agar tidak terpapar
Covid-19,” terangnya.
Ia juga menyampaikan
permohonan maaf karena Kabaharkam Polri berhalangan hadir dalam kesempatan
tersebut. Namun ia berharap ketidakhadiran tersebut tidak mengurangi semangat
dan substansi gerakan tertib bermasker.
Perlu diketahui,
relawan kamtibmas merupakan akses program Perhimpunan Remaja Masjid Dewan
Masjid Indonesia (Prima DMI) dari Baharkam Polri.
Menurut Ketua Umum
Pimpinan Pusat (PP) Prima DMI Ahmad Arafat Aminullah, pihaknya berusaha
membantu masyarakat terkait dengan bencana Covid-19. Kita sebenarnya sudah
terjun di beberapa kebencanaan. Ada korp relawan yang namanya Barisan Prima,”
ungkapnya.
Arafat melanjutkan,
para remaja dan pemuda mempunyai energi. Akan tetapi untuk bisa bergerak dan
bermanfaat bagi masyarakat ada kalanya perlu didukung oleh yang bersedia
berdonasi.
Kesadaran masyarakat
belum tentu muncul sendiri, menurutnya, hal itu membutuhkan pemantik, “Mesti
ada yang menggerakkan. Berangkat dan kembali ke masjid,” tegasnya.
Selain itu, ia berharap
adanya musibah Covid-19 disikapi secara positif, “Kita berharap satu sisi
musibah ini (Covid-19) menjadi bahan muhasabah, dan di sisi lain juga melakukan
mujahadah,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan
tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Ketua DMI Ketua DMI Jawa Tengah
KH Achmad, Kota Semarang H Ahmad Fuad, Kepala Badan Pengelola MAS KH Khamad
Makshum Turmudzi AH, Ketua Takmir MAS KH Hanif Ismail beserta beberapa tokoh
kepolisian di Kota Semarang.
Wali kota Semarang
Hendrar Prihadi, dalam sambutannya bahkan baru tahu kelemahan masker kain,
“Saya sendiri juga baru tahu kalau masker ini penggunaan maksimalnya 4 jam.
Jadi masyarakat butuh informasi dan edukasi semacam ini,” tutupnya.
# Taufiq W.