Demak,LpkTrankonmasi.com
Seorang pria berinisial
SP (59), warga Dukuh Sendang Delik, Desa Sumberejo, Kecamatan Mranggen
ditemukan meninggal dunia gantung diri, Minggu dini hari (13/09/2020).
Kejadian tersebut
pertama kali diketahui EK (34), anak kandung korban. Dirinya yang baru pulang
dari nongkrong, memanggil ayahnya SP, yang rumahnya bersebelahan dengan
dirinya.
Karena tak ada jawaban,
EK kemudian bergegas ke rumah SP. Dirinya kaget setelah membuka pintu melihat
ayahnya sudah tak bergerak dan tergantung dengan tali warna biru yang dikaitkan
pada tiang dalam rumahnya. Melihat peristiwa itu, sontak ia berteriak meminta
tolong, sehingga para tetangga korban mendatangi rumah SP.
Ketua RT setempat,
Sukaryan (53) berusaha menghubungi pihak Polsek Mranggen dan Babinsa Koramil
12/Mranggen Kodim 0716/Demak. Tak berselang lama, petugas Polsek bersama
Babinsa Serka Sudanto tiba di lokasi kejadian
Tim pimpinan Kapolsek
Iptu M Sigit Hadi segera melakukan olah TKP dan identifikasi korban, mengorek
keterangan dari para saksi, mengumpulkan barang bukti serta menghubungi bidan
desa setempat.
Setelah dilakukan
pemeriksaan oleh Bidan Puskemas Mranggen I, Diana Safitri, dalam tubuh korban
tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan, atau kekerasan. Dan dari anus
korban, keluar kotoran. Sehingga meninggalnya korban diduga kuat murni gantung
diri.
Babinsa Serka Sudanto,
saat dikonfirmasi di lokasi menyebut, korban SP sebelumnya menderita penyakit
bekas kecelakaan yang tak kunjung sembuh. Korban juga merupakan pasien di
Puskesmas Mranggen I.
“Di sekitar korban
ditemukan obat-obatan. Selain itu, korban juga sudah lama pisah rumah sama
istrinya. Sehingga kuat dugaan korban gantung diri akibat depresi,” ungkap Serka
Sudanto.
Setelah dilakukan olah
TKP dan pemeriksaan oleh tim medis, pihak keluarga yang di wakili EK, anak
kandung korban, membuat surat
pernyataan, menerima meninggalnya korban sebagai suatu musibah. Pihak keluarga
juga menolak untuk dilakukan autopsi. Selanjutnya jenazah korban diserahkan
kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.
(J Tim).