Mamuju Tengah,LpkTrankonmasi.com
Ketua Umum DPD
PKS Mamuju Tengah, Abdul Wahab, resmi mengundurkan diri dari pimpinan Partai.
Surat pengunduran diri Ketua Umum DPD PKS Mateng, Abdul Wahab disampaikan
melalui kuasa hukumnya yang ditujukan kepada DPW PKS Provinsi Sulawesi Barat,
Jum’at (04/09/2020)
Mundurnya Abdul Wahab dari jabatannya sebagai Ketua DPD PKS
Mateng menimbulkan banyak opini dan pertanyaan diberbagai kalangan. Pasalnya tidak
ada angin tidak ada hujan beliau mengundurkan diri.
“Betul beliau (Abdul
Wahab) telah mengundurkan diri sebagai kader dan pimpinan Partai PKS”
ungkap Muhammad Rasyidin, kepada awak media.
Saat ditemui awak media Abdul Wahab membenarkan bahwa
dirinya mengundurkan diri dari Jabatan Ketua serta keanggotaan PKS.
“Betul Saya mengundurkan diri dari pimpinan Partai karena
harus mempertahankan integritas dan moralitas saya dalam menjaga iklim
Demokrasi, sebab secara esensi bahwa dengan tidak adanya lawan calon Petahana
alias calon tunggal bagi saya adalah tidak memberikan pendidikan politik yang
yang baik bagi masyarakat dan secara khusus kaum muda Mateng,” Jelas Wahab via
whatsapp saat dikonfirmasi, Sabtu (5/9/20).
“ Pada hakikatnya partai politik adalah Industri pemikiran
hal itu yg menjadi ruh dalam berdialektika sehingga Organisasi Politik mampu
menjadi bamper pertama dalam memberikan Ide, edukasi politik serta terjaganya
esesnsi berdemokrasi. Karena itu dibutuhkan pimpinan partai yang punya
integritas moral dan mengenyampingkan kepentingan semata,”kata beliau.
“Pada dasarnya ini adalah konsistensi saya dari Awal
dilantik sebagai ketua DPD PKS demi terciptanya Demokrasi di Mamuju tengah
sebagaimana juga adalah cita-cita partai,” tambahnya
Sudah diketahui bahwa pada ajang politik Pilkada di
Kabupaten Mateng, bisa dipastikan akan menampilkan Petahana yakni calon Bupati
H. Aras Tammauni dan calon wakil Bupati Muhammad Amin Jasa memborong semua
partai politik tanpa terkecuali.
Dengan pengunduran diri Ketua DPD PKS Mateng menimbulkan banyak
pertanyaan salah satunya dari tokoh pemuda Andi Rhona.
“Memang dari semua
ketua Partai Politik yang ada di Mateng dapat menjadikan pesta Demokrasi ini
sebagai ajang menampilkan integritas dan moralitas dalam berpolitik. Tapi
nampaknya mereka tak mempunyai hal tersebut sehingga demokrasi di mateng bagi
saya adalah tidak mencerminkan pikiran-pikiran idealisme justru yang terkesan
adalah praktek oligarki kepemimpin,” ujarnya.
Munculnya calon tunggal dalam perhelatan
Pilkada menjadi tanda bahaya yang mendasar bagi kehidupan demokrasi dalam
persaingan yang sehat dan fair untuk menemukan figur-figur
yangmumpuni,berintegritas,dan memiliki kapasitasyang baik sebagaipemimpin
daerah.
Disamping itu calon tunggal dalam pilkada menimbulkan
preseden buruk bagi kehidupan berdemokrasi,
(Budiawan)
Mamuju Tengah,LpkTrankonmasi.com
Ketua Umum DPD
PKS Mamuju Tengah, Abdul Wahab, resmi mengundurkan diri dari pimpinan Partai.
Surat pengunduran diri Ketua Umum DPD PKS Mateng, Abdul Wahab disampaikan
melalui kuasa hukumnya yang ditujukan kepada DPW PKS Provinsi Sulawesi Barat,
Jum’at (04/09/2020)
Mundurnya Abdul Wahab dari jabatannya sebagai Ketua DPD PKS
Mateng menimbulkan banyak opini dan pertanyaan diberbagai kalangan. Pasalnya tidak
ada angin tidak ada hujan beliau mengundurkan diri.
“Betul beliau (Abdul
Wahab) telah mengundurkan diri sebagai kader dan pimpinan Partai PKS”
ungkap Muhammad Rasyidin, kepada awak media.
Saat ditemui awak media Abdul Wahab membenarkan bahwa
dirinya mengundurkan diri dari Jabatan Ketua serta keanggotaan PKS.
“Betul Saya mengundurkan diri dari pimpinan Partai karena
harus mempertahankan integritas dan moralitas saya dalam menjaga iklim
Demokrasi, sebab secara esensi bahwa dengan tidak adanya lawan calon Petahana
alias calon tunggal bagi saya adalah tidak memberikan pendidikan politik yang
yang baik bagi masyarakat dan secara khusus kaum muda Mateng,” Jelas Wahab via
whatsapp saat dikonfirmasi, Sabtu (5/9/20).
“ Pada hakikatnya partai politik adalah Industri pemikiran
hal itu yg menjadi ruh dalam berdialektika sehingga Organisasi Politik mampu
menjadi bamper pertama dalam memberikan Ide, edukasi politik serta terjaganya
esesnsi berdemokrasi. Karena itu dibutuhkan pimpinan partai yang punya
integritas moral dan mengenyampingkan kepentingan semata,”kata beliau.
“Pada dasarnya ini adalah konsistensi saya dari Awal
dilantik sebagai ketua DPD PKS demi terciptanya Demokrasi di Mamuju tengah
sebagaimana juga adalah cita-cita partai,” tambahnya
Sudah diketahui bahwa pada ajang politik Pilkada di
Kabupaten Mateng, bisa dipastikan akan menampilkan Petahana yakni calon Bupati
H. Aras Tammauni dan calon wakil Bupati Muhammad Amin Jasa memborong semua
partai politik tanpa terkecuali.
Dengan pengunduran diri Ketua DPD PKS Mateng menimbulkan banyak
pertanyaan salah satunya dari tokoh pemuda Andi Rhona.
“Memang dari semua
ketua Partai Politik yang ada di Mateng dapat menjadikan pesta Demokrasi ini
sebagai ajang menampilkan integritas dan moralitas dalam berpolitik. Tapi
nampaknya mereka tak mempunyai hal tersebut sehingga demokrasi di mateng bagi
saya adalah tidak mencerminkan pikiran-pikiran idealisme justru yang terkesan
adalah praktek oligarki kepemimpin,” ujarnya.
Munculnya calon tunggal dalam perhelatan
Pilkada menjadi tanda bahaya yang mendasar bagi kehidupan demokrasi dalam
persaingan yang sehat dan fair untuk menemukan figur-figur
yangmumpuni,berintegritas,dan memiliki kapasitasyang baik sebagaipemimpin
daerah.
Disamping itu calon tunggal dalam pilkada menimbulkan
preseden buruk bagi kehidupan berdemokrasi.
(Budiawan)