Oleh
: Aunur Rofiq,S.Ag
I.Kilas
sejarah
Umat Islam di seluruh
dunia setiap tahun memperingati hari besar Islam 1 Muharam dengan berbagai cara
daaan macamnya. Karena 1 Muharam merupakan Tahun Baru Islam, yang disebut juga
Tahun Baru Hijriah. Menurut sejarahnya,
pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibnu Khattab surat-surat resmi
pemerintah belum memakai tanggal,bulan dan tahun. Maka ada usulan dari salah
seorang pejabat agar surat-surat dinas diberi tanggal. Muncul pertanyaan, akan
diberi tanggal menurut kalendar apa ? Maka diputuskan, bahwa kalender yang
dipakai harus kalender Islam. Penyusunan kalender Islam dimulai dari peristiwa
perjuangan umat Islam yang sangat heriok, yaitu peristiwa hijrahnya Nabi
Muhammad SAW dan pengikutnya dari Makkah ke Madinah yang dalam kalender Masehi
bertepatan dengan tahun 622 Masehi.. Maka kalender Islam itu disebut kalender
Hijriah. Dengan adanya kalender Islam itu umat Islam dapat mencatat waktu
pembuatan surat-surat dan terjadinya peristiwa-peristiwa yang menyertainya.
Adapun alasan hijrah
Nabi SAW dijadikan awal kalender Islam,
karena semenjak umat Islam berhijrah dari Makkah ke Madinah, di daerah yang
baru itu jumlah umat Islam bertambah banyak sehingga merupakan kekuatan yang
tangguh. Akhirnya umat Islam dapat merebut kembali kota Makkah tanpa perlawanan
dari kaum Quraisy yang berati. Peristiwa ini menunjukkan kemenangan umat Islam
melawan kaun kafir Quraisy.
Ada nuansa yang berbeda
didalam menyambut tahun baru Hijriah dengan tahun baru Masehi,Tahun baru Masehi
umumnya dirayakan dengan gegap gempita sambil berhura-hura yang kadang
meninggalkan norma agama.Sedangkan umat Islam di dalam menyambut tahun baru
Hijriah diisi dengan muhasabah, dakwah dan ibadah.
II.Peristiwa Hijrah
Nabi Muhammad SAW,
sebagai Rasulullah mempunyai tugas menyampaikan agama Allah SWT, yakni Dienul
Islam. Pada awal dakwahnya beliau banyak menghadapi berbagai rintangan,
hambatan dan perlawanan dari kaum kafir Quraisy, yang makin hari makin
meningkat teror yang disampaikan berupa : penganiayaan,penyiksaan, ancaman
pembunuhan embargo ekonomi, hingga benar-benar ada upaya konkret untuk membunuh
Nabi Muhammad SAW. Umat Islam mengasingkan diri ke sebuah lembah dan hidup
serba kekurangan karena pasokan makanan dan minuman dari luar dihalang-halangi,
sehingga banyak yang mengalami kelaparan dan krisis air. Penderitaan Nabi
Muhammad SAW menjadi lebih terasa berat dengan meninggalnya sang kekasih beliau
yaitu Siti Khadijah dan kemudian paman beliau Abu Thalib, sehingga tahun itu
dinamakan tahun kesedihan nabi ( ‘amul Khuzni ).
Penderitaan yang
teramat berat berlangsung hampir tiga tahun. Maka Nabi Muhammad SAW memohon
kepada Allah SWT agar memberikan pertolongan kepada kaum muslimin dan dapat
meneruskan misi dakwahnya.
Kemudian beliau dan
para pengikutnya diperintahkan oleh Allah SWT untuk berhijrah ke Madinah. Di
daerah baru ini umat Islam berkembang dengan pesat sesuai dengan harapan Nabi,
sehingga kota Makkah bisa dikuasai kembali. Inilah hijrah jasadiyah ( fisik )
yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW. Tetapi dalam keadaan terdesak atau
terusir, maka perlu dilakukan hijrah qalbiyah ( moral dan mental), yaitu
berpindah atau melepaskan diri dari sifat-sifat yang tercela, untuk menghiasi
diri dengan sifat-sifat terpuji.
Setelah Nabi Muhammad
SAW dan para pengikutnya menguasai kota Madinah dan Makkah, maka kegiatan
dakwah Islam berkembang pesat. Keberhasilan dalam dakwah ini memberi inspirasi
tentang prospek kebangkitan Islam.Akhirnya tanggal 1 Muharam sering diperingati
sebagai hari kebangkitan Islam.
Aunur
Rofiq,S.Ag Guru PAI & Budi Pakerti
SMA
Negeri 4 Semarang