Sampang, lpktrankonmasi.com
Untuk meningkatkan
kapasitas keilmuan kader, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri
(KOPRI) Komisariat Al-Gharizm Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang menggelar
Sekolah Islam Gender (SIG) yang bertempat di Pendopo Kecamatan Banyuates, Sabtu
(25/7/2020).
Dalam pembukaan acara dengan
mengambil tema "Membentuk Kader yang Berperan dan Baperan dihadiri oleh
Ketua Kopri PC PMII Sampang yang diwakili oleh Sekretaris dan Ketua Bidang
Kaderisasi, Ketua Komisariat PMII Al-Gharizm, Abd.Syakur dan Ketua Kopri
Komisariat PMII Al-Gharizm, Amelia Rosa.
Acara SIG ini
berlangsung selama 2 hari berturut-turut, dan dimulai hari ini Sabtu
(25/7/2020) hingga Minggu (26/7/2020) yang diikuti kurang lebih 20 peserta.
Ketua Kopri PMII Al-Gharizm,
Amelia Rosa dalam sambutannya mengucapkan, Terimakasih kepada sahabat/i
komisariat atas delegasi pesertanya dan kepercayaannya kepada pihak kami (KOPRI
PMII AL-GHORIZM) untuk mengadak Sekolah Islam Gender (SIG) ini.
"Sesuai dengan
tema yang diangkat bahwa kita kaum gender ini yang memang biasa di anggap
sebagai kaum baperan saatnya kita berperan. Perlu diketahui bahwa peran kaum
gender saat ini mulai nampak, salah satu contoh yang terjadi pada senior kita
yaitu Khofifah Indra Parawansa yang saat ini menjabat sebagai Gubenur Jawa
Timur beliu sebagai kaum gender mampu berperan di negara ini. "Tuturnya.
Amel menegaskan, SIG
ini juga merupakan salah satu kaderisasi formal yang harus dilewati oleh kader-kader
PMII, khusunya bagi KOPRI. Yang mana hal ini merupakan suatu kebutuhan yang
harus ditingkatkan, maka adil gender akan mulai muncul di pikiran. ketimpangan-ketimpangan
yang terjadi antara laki-laki dan perempuan.
"Dengan demikian,
setelah diadakannya SIG ini, para regenarator atau calon KOPRI, siap untuk
memfasilitasi dan mengembangkan organisasi PMII dan KOPRI, sebagai salah satu
elemen yang terkait dengan Organisasi dan Organisasi yang memerlukan peran
penting bagi perkembangan bangsa Indonesia lebih baik lagi."Paparnya.
Di tempat yang sama,
Ketua Komisariat PMII Al-Gharizm, Abd.Syakur menyampaikan cara pandang tentang
gender adalah masalah mendasar bagi kesetaraan gender.
"Kesetaraan gender
tidak bisa di wujudkan hanya dengan memberikan kesempatan bagi perempuan
masalah yang menghambatnya pelik dan mendasar ini menyangkut cara pandang dan
pola pikir, "Jelasnya.
Syakur sapaan akrabnya
menambahkan bahwa, kegiatan ini bukan ditujukan bagi perempuan semata melainkan
juga laki-laki.
"Terlaksananya
Sekolah Islam Gender disini tidak di haruskan untuk perempuan saja, tetapi
untuk laki-laki pun bisa karena membicarakan tentang gender, karena dari gender
itu sendiri berarti "relasi". Gender yang di artikan sebagai jenis
kelamin itu hanya arti secara garis besar saja tetapi kalau di kaji lebih dalam
gender bukan berarti jenis kelamin tetapi relasi antara perempuan dan
laki-laki. "Pungkasnya
(Naf)