Semarang,LPK.Trankonmasi.com
Rumah Pemberdayan dan
3DConsultant dibawah owner Theresia Dewi
Setyorini menggelar kegiatan berupa pelatihan batik dan sulap yang pesertanya
anak anak kelas 4 SD selama dua hari, Sabtu - Minggu (25-26/7/2020) yang dilaksanakan
bertempat di Rumah Pemberdayaan jalan Mulawarman V/ 10 kec. Tembalang, Kota
Semarang,
Theresia Dewi Setyorini
mengatakan dengan diadakan pelatihan batik dan sulap bertujuan memberikan ruang
dan media bagi anak dalam mengekspresikan diri selama jenuh belajar secara
daring sehingga tidak dapat menjalin relasi/ sosialisasi serta menyeimbangkan
rasa dan karsa.
Menurutnya untuk
manfaat dalam pelatihan agar akal menjadi lebih sehat,emosi berkembang dengan
wajar dan dapat bermain,berekspresi dan tetap kreatif," ujarnya
Pada pelatihan hari
sabtu 25/7 yang diawali dengan materi batik seluruh peserta memperhatikan
dengan sungguh sungguh apa yang disampaikan oleh guru pembimbing dalam membuat
pola dan gambar ornament pada batik yang disampaikan bapak slamet nur.
" Anak anak semua
dalam menggambar pola batik dalam bentuk ornament apa saja kalian harus
melakukannya dengan berani, jangan takut salah yang penting berani dalam
membuat goresan goresan pada kain," ucapnya.
Slamet berpesan pada
peserta didiknya bahwa nantinya setelah pelatihan di rumah selalu dicoba dan
dilatih jangan bosan dalam membuat batik, karena dengan seringnya dicoba maka
akan menghasilkan karya yang baik,
Pada hari minggunya
26/7/2020 digelar pelatihan sulap bersifat menghibur untuk siswa sekolah dasar
kelas IV dengan materi pelatihan batik lanjutan dan sulap hiburan. yang sangat menarik buat anak didik
serius tapi santai adalah pelatihan sulap, karena didalamnya terdapat edukasi.
yang membuat anak tidak jenuh dan dapat menghibur diri serta meningkatkan
kreatifitas terkait kecepatan tangan yang dilakukan pembimbingnya.
Bambang Rahmani atau
lebih dikenal dengan sebutan Ki Sentun memberikan warna yang berbeda dalam
pelatihan tersebut. Dengan gayanya yang lucu dalam menyampaikan materi sulap
membuat peserta memperhatikan dengan sungguh sungguh karena disini kuncinya
dalam kecepatan tangan saat mempraktekkan di depan peserta.
Dia mempraktekkan dua
macam sulap yang pertama air berubah warna , saat mempraktekkan peserta dibuat
kagum dan senang kemusian tidak kalah menarik saat mempraktekkan kantong
ajaibnya dimana didalam kantong diperlihatkan pada seluruh peserta bahwa
didalamnya tidak ada isinya alias kosong
namun saat dia memasukkan tangannya ke dalam kantong ajaib dan setelah
diangkat keluar ternyata isinya sapu tangan warna warni. lagi lagi seluruh
peserta memberikan tepuk tangan kemudian salah satu peserta disuruh maju untuk
mencoba mempraktekkan yang sebelumnya diberitahu rahasianya, begitu
dipraktekkan bisa, lalu temen temen yang lain memberikan tepuk tangan.
" Saya memberikan
permainan sulap pada peserta selain sebagai hiburan sekaligus sebagai edukasi
terhadap anak anak dimana selama pandemi terlalu lama belajar dirumah melalui
daring sehingga kejenuhan terhadap anak anak bisa merubah suasana.Oleh karena
itu dengan mengikuti pelatihan sulap ini kami berharap dapat terhibur sekaligus
memberikan hiburan dan edukasi yang dapat diterima selain pelajaran yang
didapatkan dari pihak sekolah selama hampir empat bulan," pungkasnya.
# Taufiq W.