Direktur Utama PT.KIW Rachmadi Nugroho
Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi
membuka Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah pada Selasa (30/6), tiga perusahaan BUMN
masing-masing PT Kawasan Industri Wijayakusuma
(KIW), PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PT Perkebunan Negara (PTPN) IX
membentuk konsorsium berkolaborasi dengan cepat
menindaklanjuti keinginan Kepala Negara, agar dapat menarik investasi
dari 119 perusahaan yang berencana merelokasi pabrik dari China.
Direktur Utama PT KIW, Rachmadi Nugroho, menegaskan setelah
kunjungan Presiden Jokowi di lahan calon KIT Batang pada akhir Juni kemarin,
pihaknya terus melakukan persiapan agar ada percepatan sehingga pembangunan
segera terealisasi.
"Saat ini
progress-nya pembentukan konsorsium pengelola kawasan industri. Masih awal
sekali," jelas Rachmadi sebelum di
KIW menjabat sebagai Direktur Utama PT
Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). Ditambahkan, bahwa untuk menarik
investor menanamkan investasinya, paling tidak ada tiga komponen yang harus
diperhatian. Yaitu pertama, harga lahan yang murah atau kompetitif, kedua,
perijinan yang sepat, murah mudah dan pasti, ketiga, pelayanan yang prima.
Secara marathon rapat
koordinasi dilakukan setiap minggu baik tiga pilar utama, PTPN IX, PT PP dan PT
KIW, ditambah stakeholder yang lain sebagai supporting seperti jajaran Kemenko
Maritim dan Investasi, Kemenko Perekonomian, Kementrian BUMN, PUPR,
Perindustrian, Perhubungan, Agraria dan Tata Ruang, Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, BKPM, Bina Marga, Pelindo, PLN, Pertamina, KAI, Pemprov Jateng dan
Pemkab Batang.
Bagi-bagi tugas, Kemen
PUPR dan Bina Marga berencana membuka exit tol dengan harapan bisa langsung
akses ke kawasan industri. Exit tol yang ada tersedia berjarak 16 Km menuju
kawasan industri. Untuk urusan listrik menjadi tanggung jawab PLN. Harus
dijamin harga daya listrik di dalam kawasan tidak lebih mahal dibanding dengan
harga daya diluar kawasan. Pasokan gas menjadi tanggung jawab Pertamina. Air
bersih dan air baku menjadi urusan Direktorat Jendral Sumber Daya Air
Kementrian PUPR.
Gerak cepat juga
dibutuhkan oleh Kementrian Perhubungan sebagai regulator untuk menugaskan PT
KAI sebagai operator merevitalisasi jalur kereta api dengan focus Stasiun
Plabuan adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Ketanggan,
Gringsing, Batang. Tidak hanya merevitalisasi Stasiun Plabuan, termasuk
mempersiapkan dryport.
Kementrian Perhubungan juga menugaskan Direktorat
Jendral Perhubungan Laut dan PT Pelindo untuk merevitalisasi pelabuhan tua
Batang. Ini sejalan dengan gagasan Menteri Erick Thohir menarik Investasi Jepang dan AS, bakal sulap
pelabuhan peninggalan Belanda terkoneksi dengan Kawasan Industri Batang.
* Pujo