Jakarta,LpkTrankonmasi.com
Para Perwira Remaja
Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
harus ikut berpartisipasi dan belajar menyelesaikan krisis saat pandemi
Covid-19 serta memperkokoh kebersamaan berlandaskan Pancasila untuk meraih
lompatan kemajuan," ungkapkan Presiden Jokowi saat melantik Praja
TNI-Polri, yang diikuti pula secara virtual, di Istana Negara, Provinsi DKI
Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Lebih lanjut Presiden
sampaikan bahwa semua harus dapat mengambil makna dari pandemi Covid-19 saat
ini yang melanda 215 negara di dunia. Ia menambahkan bahwa memang Indonesia
menghadapi masalah kesehatan dan ekonomi yang sangat pelik, seperti juga halnya
215 negara di dunia mengalami hal yang sama.
“Namun sebagai bangsa
pejuang kita tidak boleh menyerah, kita bukan hanya harus mampu mengatasi
permasalahan akibat pandemi tetapi kita harus memanfaatkan pandemi ini untuk
memperkokoh kekuatan bangsa dan melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” tutur
Presiden.
Krisis akibat pandemi
Covid-19, menurut Presiden, dapat memperkokoh kepedulian dan
kegotongroyongan, memperkokoh persatuan
dan kebersamaan, mempercepat upaya untuk memperbaiki cara kerja, serta
mempercepat pengembangan teknologi dan industri.
Tantangan dan Peluang
ke Depan
Selanjutnya Presiden
berpesan bahwa sebagai pengawal masa depan Praja TNI-Polri harus cakap membaca
tantangan dan peluang ke depan karena dunia berubah dengan begitu cepat,
disrupsi terjadi di semua sektor kehidupan dan revolusi industri jilid ke-4
semakin mendorong perubahan super cepat tersebut.
“Dunia juga akan
diwarnai oleh hiperkompetisi oleh persaingan yang ketat, antar negara bersaing
untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk dalam indutrialisasi,”
ungkap Presiden.
Pada kesempatan itu,
Presiden juga menyampaikan bahwa teknologi militer juga berkembang dengan cepat
bahkan yang terkini telah memanfaatkan kecerdasan buatan, augmented reality,
dan teknologi siber telah jauh berkembang.
“Tantangan kejahatan
yang dihadapi oleh perwira kepolisian juga sangat berat, kejahatan menggunakan
teknologi canggih dan kejahatan siber yang lintas negara juga memerlukan
kemampuan antisipasi dan mitigasi yang lebih baik,” tuturnya.
Untuk itu, Presiden
minta Praja TNI-Polri harus mengikuti dan mengejar perkembangan zaman, harus menjadi
bagian dari kualitas SDM Indonesia hebat serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang lincah dan inovatif dalam menghadapi perubahan dengan karakter
kebangsaan kokoh penjaga NKRI dan penjaga Pancasila yang sejati.
“Saudara harus memegang
teguh kode etik dan jati diri sebagai perwira TNI dan Polri, junjung tinggi
kehormatan dan kecintaan sebagai perwira TNI dan Polri, memelihara kekompakan
dan persatuan, dan berikan pelayanan yang terbaik kepada bangsa negara dan
rakyat kita,” jelas Presiden.
Turut hadir Wakil
Presiden K.H. Ma’ruf Amin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI
Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis.
** M..Taufik