Portal Lemah Gempal
V Barusari Semarang
Semarang, Lpk.
Trankonmasi.com
Penutupan Jalan Lemah
Gempal V RW 4 Kelurahan Barusari, Kota Semarang dengan portal, ternyata
dikeluhkan masyarakat. Terutama yang selalu menggunakan akses jalan tersebut
untuk beraktifitas sehari – hari maupun yang mengalami dampak akibat penutupan
jalan dengan portal dan yang mengais ekonomi untuk berdagang di sekitarnya.
Sebab jalan tersebut
merupakan jalan tembus atau alternatif dari jalan Suyudono menuju Lemah Gempal
V ke lapangam Kalisari lalu menuju ke jalan dr. Sutomo (Markas Polrestabes
Semarang/lapangan Kalisari) atau sebaliknya. Karena beberapa jalan sekarang
banyak yang dijadikan satu arah. Sehingga banyak pengguna jalan berputar-putar
untuk mencapai tujuan.
Walaupun pada Senin,
(20/7/2020) lalu sudah dibuka portalnya, setelah sebelumnya ditutup permanen
selama hampit 4 bulan berturut – turut sejak pertengahan April 2020 lalu, namun
penutupan tersebut tidak sesuai dengan intruksi Perwal Semarang maupun pengumuman
lainnya.
“Penutupan tersebut
tidak sesuai aturan Perwal Semarang, mas. Mengenai waktunya, warga banyak yang mengeluhkan. Harusnya
ditutup Jam 22.00 – 05.00 WIB. Tapi ini jam 18.00 WIB sudah ditutup dan dibuka
lagi jam 06.00 Pagi,” kata Pak Sagimin, salah satu warga penjual Mie Ayam dan
bakso yang merasa dirugikan, sebab sudah 4 bulan semenjak jalan ditutup
portal tidak jualan,”keluh seorang warga
yang tak mau disebut namanya.
Hal senada juga
disampaikan oleh Ibu Endang, pemilik warung kelontong di jalan tersebut, sebab
hampir 4 bulan juga tidak berjualan karena portal ditutup.
"Kami menilai, itu
semau gue, sewenang-wenang dan menzalimi warga. Karena kunci portal disimpan
sendiri dan tidak dibuka sesuai intruksi Perwal. Padahal yang membawa kunci
bisa dikatakan orang baru ," kata Ibu Endang.
Keluhan penutupan
portal di jalan Lemah Gempal V juga disampaikan oleh warga jalan Lemah Gempal
VI, sebab selain jalan lebih sempit, banyak juga anak-anak yang bermain saat
sore dan malam hari.
"Karena banyak
pengguna jalan yang lewat sini mas untuk alternatif dari jalan Suyudono ke
Kalisari. Atau sebaliknya. Sebab jalan Bendungan satu arah. Jadi muternya
jauh," jelas salah satu warga dekat Kelurahan Barusari yang enggan disebut
namanya.
Sementara Widianta,
Lurah Barusari, saat ditemui awak media
menyampaikan jika hal tersebut sudah dilaporkan oleh Walikota dan portal sudah
dibuka. Namun memang terkait waktu buka-tutup portal kurang mengetahui.
"Ya nanti kami
sampaikan ke Ketua RW 4 mas. Biar jam buka-tutup portal disesuaikam dan tidak
merugikan warga lagi," jelas Widianta.
Selain itu, untuk
pencegahan penyebaran pendemi Covid 19, Kelurahan Barusari, Kota Semarang terus
menggalakkan penyemprotan desinfektan di tiap-tiap RT di wilayahnya. Sebab ada
warga di wilayahny yang terpapar Covid 19.
"Ada 5 warga di RW
4 yang terpapar pendemi. Yaitu RT 6 dan RT 7," kata Lurah Barusari
mengakhiri.
# Taufiq W.