Sampang,
LpkTrankonmasi.com
Menjelang lebaran
qurban Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung
ketersediaan dan kesehatan hewan qurban yang akan disembelih pada Idul Adha nanti.
Tujuannya untuk memastikan ketersediaan hewan qurban cukup dan dagingnya aman
dikonsumsi masyarakat, Minggu (25/7/2020).
Ditemui di salah satu
rumah makan di wilayah Pantura usai kunjungan kerja, Gubenur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, “Tadi kami berkunjung ke pasar hewan Tanah
Merah dan tempat inseminasi buatan di Desa Pettong Bangkalan. Tujuannya
memastikan stok hewan kurban di Madura aman, kemarin kami juga sudah meninjau
stok ke kabupaten Lamongan.”
"Menjelang Idhul
Adha kami meminta pemerintah daerah (pemda) khususnya Bupati dan pihaknya agar
memantau stok dan kesehatan hewan qurban di daerahnya masing-masing. Selain
itu, harus melakukan koordinasi untuk memastikan hewan qurban yang akan
disembelih sudah mendapatkan surat keterangan sehat dari Dinas Peternakan
setempat,"imbuhnya.
Mantan mentri sosial
(mensos) itu menegaskan untuk memastikan ketersediaan hewan qurban cukup, aman,
sehat dan halal. Selain itu, juga memastikan proses penyembelihan hewan qurban
nanti didukung oleh stok hewan yang cukup.
"Hewan ternak siap
dijadikan sebagai hewan qurban apabila dirasa cukup aman, sehat, utuh dan
halal. Utuh yang dimaksud adalah dari segi pakan sudah terkonfirmasi dan tercukupi
dengan nutrisi yang cukup,"paparnya
Di tempat yang sama,
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa timur Wemmi Niamawati menerangkan, Hewan
ternak yang akan dijadikan hewan qurban harus dilakukan pemeriksaan kesehatan
sebelum dipotong (antemortem) dan
sesudah dipotong (postmortem).
"Pemeriksaan hewan
qurban meliputi kesehatan fisik, sapinya harus jantan dan berumur lebih dari
dua tahun. Sedangkan, pemeriksaan kesehatan hewan kurban dilakukan di tempat
pemotongan hewan, penyedia dan penjual atau pedagang di pasar,"Jelasnya.
“Jika sapi telah
dinyatakan sehat, selanjutnya dibuatkan surat keterangan sehat dari Dinas
Peternakan setempat. Mengingat situasi saat ini masih dalam masa pendemi
Covid-19, maka sangat perlu diperhatikan proses penyembelihan, pemotongan dan
pendistribusian daging itu harus sesuai dengan standar operasional prosedur
(SOP),” tegas Wemmi.
“Kami menggerakkan
semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di seluruh Kota dan Kabupaten di
Jawa timur untuk serentak melakukan pemeriksaan hewan kurban sebelum dan
sesudah dipotong,"pungkasnya.
(Naf)