Jepara, LpkTrankonmasi -
Seorang nenek, tanpa keluarga, Alamah (67) hidup sebatang kara di wilayah RT
03/01 Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan.
Wanita tua asli desa
Rengging ini semasa kecil sudah ditinggal orang tuanya. Dia hidup sendiri
dengan bantuan dari warga sekitar. Beranjak dewasa dia merantau ke Jakarta.
Setelah beberapa tahun
merantau, tanah warisan orang tuanya, sudah berbalik nama bukan atas nama
dirinya, melainkan nama pemilik tanah tanah yang bersebelahan dengan tanah
miliknya, setelah ada pemutihan data tanah.
Mbah Alamah mencoba
mengurus permasalahan tanahnya kala itu dengan bantuan Ketua RT, akan tetapi
semua kandas, karena surat tanah warisannya, sudah beratas nama bukan dirinya.
"Ya saya coba
ikhlas, karena saya tidak bisa berbuat apa-apa. Dan setelah itu, saya berangkat
lagi merantau ke luar kota," ungkapnya saat ditemui.
Lebaran kemarin, dalam
keadaan sakit, Mbah Alamah kembali ke Jepara. Dia bingung harus tinggal dimana.
Dia mencoba menghubungi temannya yang berada di Desa Bugel, dan ditawari untuk
tinggal disana.
Beberapa hari menginap,
Mbah Alamah tidak kerasan. Disamping merasa nggak enak hati, sikap dan perilaku
menantu dari rekannya tersebut sangat tidak sopan kepadanya. Akhirnya dia
memutuskan untuk ke Desa Rengging.
Oleh Ketua RT 03/01,
Maskuri (52), Mbah Alamah diijinkan tinggal di sekitar rumahnya. Maskuri
beserta keluarga juga siap membantu memberi makan kepada Mbah Alamah setiap
harinya.
Atas bantuan dana dari
owner MBI (Milenial Bisnis Indonesia) Ahmad Hafidzin, Mbah Alamah dibuatkan
gubug kecil di tepi jalan samping rumah Maskuri.
"Saya kasihan ke
beliau, jadi semampu saya, saya bantu buatkan gubug semi permanen disini,"
katanya
Babinsa Koramil
04/Pecangaan Kopda Nurhudayanto, bersama Petinggi Joko Lelono dan
Bhabinkamtibmas Bripka Agus Supriyadi, menggerakkan warga untuk membangun gubug
semi permanen Mbah Alamah, dengan bantuan dari Ahmad Hafidzin.
"Sebetulnya dari
pihak desa sudah menyarankan Mbah Alamah, untuk tinggal di Panti Jompo. Akan
tetapi dia menolaknya. Dan saat ini Petinggi desa sedang mengupayakan untuk
membelikan kasur buat Mbah Alamah," jelas Babinsa Kopda Nurhudayanto di
lokasi.
Babinsa kelahiran
Jepara ini juga meminta kepada masyarakat yang mampu, kepada pemerintah, untuk
memberikan bantuan kepada Mbah Alamah. Sehingga dalam keadaan sakit, Mbah
Alamah dapat menikmati hari tuanya.
"Semoga saja ada
pihak-pihak yang mempunyai rejeki lebih, membantu ekonomi Mbah Alamah,"
tandasnya.
(J Team)