Semarang,
Lpk.Trankonmasi.com
Jawa Tengah masih terus
menjajaki langkah langkah untuk membuka sekolah dimasa normal baru ditengah
pandemi Covid-19 saat ini. Keputusan lebih lanjut dari Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan terkait kebijakan itu masih ditunggu oleh pemprov Jawa Tengah
sambil terus melakukan persiapan dan latihan-latihan.
Skenario-skenario
kemungkinan penerapan normal baru dibidang pendidikan terus diupayakan
diantaranya dengan menata ruang, menata jam masuk dan pembatasan kapasitas
siswa yang masuk sekolah, seandainya diputuskan untuk masuk sekolah pemerintah
akan tetap memberlakukan protokol kesehatan dengan tegas dan akan melakukan uji
coba dengan mengevaluasi hasil uji coba tersebut .
Hanya saja skenario
penerapan normal baru dibidang pendidikan itu masih menyisakan PR terkait pengaturan transportasi bagi siswa
dari rumah ke sekolah serta membiasakan siswa agar disiapkan dengan protokol
kesehatan mencegah Covid-19. Penerapan
normal baru di Jawa Tengah dilakukan dengan berpatokan pada turunnya kurva
penyebaran Covid-19.
M.Zein selaku anggota
Komisi E DPRD Prov. Jateng menjelaskan ,“Harus ada upaya upaya baru terutama
hak untuk mendapatkan pelajaran tidak boleh terganggu, Stakeholder harus
memperhatikan soal itu.
“Oleh karena itu situsi
apapun saat ini banyak membuat pola kegiatan belajar mengajar dengan konsep
merah, hijau, kuning. Siapa sih yang bisa menjamin, dalam situasi apapun untuk
memberikan pelayanan dalam keadaan seperti ini," ucapnya.
Menurut Zein soal keberhasilan selama yang dilakukan
satuan pendidikan harus peka soal itu.
" Untuk mencapai
itu semua, pemerintah harus menemukan
konsep pembelajaran cukup efektif serta dapat dimengerti oleh siswa meskipun dalam
situasi yang mendadak ini. Kalau bicara keterserapan, kita tidak bisa mengukur
temen-temen yang ada di daerah hanya sekitar 30 persen dengan sistem daring. Empat
bulan waktu untuk meramu kegiatan belajar mengajar secara efektif,dan
kedepannya harus ada kurikulum yang
lebih efektif,
KD di buat efektif
waktu," papar Zein saat menjadi nara sumber dalam dialog bersama Parlemen
Jawa tengah dengan tema " Pendidikan dimasa Pandemi Covid-19 " yang
disiarkan langsung MNC Trijaya FM di ruang Petra Hotel Noormans jalan Teuku
Umar no 27 Kota Semarang, Jumat (10/7/2020).
Sementara itu
Sekretaris Disdikbud Prov Jateng, Padmaningrum, menuturkan,” Yang paling pokok
dalam pendidikan penganggarannya, dana bos bisa untuk kegiatan daring. Di tahun
pelajaran baru ini harus ada konsep
dasar utamanya keselamatan siswa dan guru sementara bicara konseptual, semua
orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah.”
“ Karena orang tua
merasakan sendiri berat juga jagu guru. Disini dibutuh kan peran semuanya
bagaimana mengemplementasikan pembelajaran sesuai kalender pendidikan,
melindungi guru dari Covid19," ujarnya.
“Selolah SMA dan SMK
harus membuat gugus tugas Covid -19 di satuan pendidikan dan dimohon antisipasi
terutama pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) benar-benar harus bisa
dilaksanakan untuk tatap muka memang belum diijinkan sementara ya melalui
daring. terkait peralatan handphone. juga pengaruh tidak semua siswa memiliki
yang dapat untuk daring lalu kemiskinan juga pengaruh terutama pada orang tua
karena terdampak PHK. Seluruh cabang dinas harus bisa mengidentifikasi yang
negeri atau swasta. untuk melindungi masyarakat karena anak harus
sekolah," pungkasnya.
# Taufiq W