Semarang - Sakit merupakan
suatu kondisi yang pernah dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat di
dunia. Hal ini membuat masyarakat mencari pengobatan untuk penyembuhan
penyakitnya. Ada berbagai macam pengobatan yang digunakan oleh masyarakat, diantaranya
pengobatan medis maupun non medis. Di era yang serba modern banyak masyarakat
yang berobat ke medis dengan berbagai penyakit yang dideritanya. Salah satu
alasannya karena obat mudah didapat serta peralatannya yang serba lengkap dan
canggih untuk mendukung dalam penyembuhan pasien.
Hal ini justru bertolak belakang dengan apa yang dilakukan
oleh sosok pria yang bernama lengkap Muhammad Muslih (49) salah satu terapis
maupun pengobat tradisional handal yang tinggal di jalan Sejahtera RT 05/RW07
Perum Damatex II Kauman Kidul, Kec.Sidorejo Kota Salatiga, yang sudah banyak
makan garam dan pengalamannya di dunia terapi maupun pengobatan tradisional. Bapak
dua anak ini mengaku sudah menggelutinya sejak tahun 1992 kala itu sebagai
salah satu karyawan di pabrik Garment Damatex di Kota Salatiga.
" Saya waktu bekerja di pabrik Garment Damatex sudah
nyambi sebagai terapis dan pasien saya kala itu di lingkungan kerja, teman,
famili serta tetangga di lingkungan saya tinggal, pada awal mulanya secara
ketok tular sehingga saya.mulai banyak pelangggan dan dikenal. Namun pada tahun
2015 saya terkena PHK dari perusahaan dimana saya bekerja karena jatuh pailit.
Mulai saat itu saya total fokus sebagai seorang terapis ataupun pengobat
trasisional hingga sekarang," tutur.muslih
saat diwawancarai Trankonmasi.com di rumahnya, Salatiga Jumat (29/5/2020).
“Menurut saya mengapa masyarakat sebagian berpaling ke
pengobatan tradisional hal ini dikarenakan alasan ekonomi artinya biaya yang
dikeluarkan cukup terjangkau untuk melakukan pengobatan tradisional, selain itu
obat yang diberikan herbal yang tidak ada unsur bahan kimianya," ucap Muslih.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Muslih fokus pada
terapi. Adapun keahlian yang dia dapatkan selaian otodidak juga mengikuti
pelatihan berbagai keilmuan diantaranya pijat bayi, bekam, bio elektrik, fasdhu
dan semuanya bersertifikat. Muslih juga bergabung pada wadah para terapis yaitu
di Battra Supranatural Nusantara, dan juga di komunitas Perthi (Persatuan Tabib
Herbal Indonesia). Menurutnya dari para pasien yang ditangani Muslih rata-rata
yang membutuhkan jasa terapinya adalah pijat capek, bahkan dia pernah menangani
pasien pijat capek 7 orang dalam sehari bahkan 10 orang dengan rata-rata setiap
pasien dipijatnya satu jam per orang.
Saat dikonfirmasi Trankonmasi.com, " Apakah tidak capek
dengan waktu yang begitu lama non stop ?”
Dijawabnya,” Nggak sudah biasa.”
Bahkan Muslih mengaku supaya tidak capek saat melakukan
maraton pemijatan sejumlah 7-10 pasien dia sebelumnya membaca doa atau matra
khusus supaya kekuatan fisiknya stabil.
Muslih mengaku bahwa hampir 70 persen pasiennya rata-rata
minta pijat capek lainnya beragam ada yang minta di bekam, di fasdhu (pengeluaran
lemak darah lewat nadi) serta pijat bayi.
" Kebetulan pekerjaan saya sangat didukung oleh Istri
saya, bahkan istri saya juga ikut terjun juga diterapi khususnya pijat untuk
wanita, kebetulan istri saya sebelumnya buka Salon, yang berkaitan dengan
facial wajah, creambath juga ada unsur pemijatan, untuk mendalami pemijatan
saya yang bimbing dan ngajari langsung sampai betul-betul mahir dan rata-rata
pasien istri saya saat ditangani merasa cocok dan sering berlanjut untuk
kembali meminta untuk diterapi. ya alhamdulillah semua rejeki yang diberikan
Allah lancar sehingga saya bisa menguliahkan anak saya yang sekarang hampir
selesai kuliahnya, yang satunya masih sekolah di tingakat SMA,"
pungkasnya.
# Taufiq W.