Jepara, Akibat ketidakjujuran pasien rumah sakit, tim tenaga
medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA Kartini harus menanggungnya.
Sebanyak 19 tenaga medis harus menjalani swab setelah 1 orang pasien yang
dirawat di rumah sakit ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.
Pasien merupakan suami dari pasien positif Covid-19 yang
awalnya tidak mau menjelaskan identitasnya saat dirawat di rumah sakit. Setelah
beberapa waktu barulah dia mengakui, sehingga langsung dilakukan swab.
Hasilnya, laki-laki Desa Karangaji, Kecamatan Kedung dinyatakan positif
Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Kabupaten Jepara, dr Fakhrudin Kamis (4/6/2020) pagi, membenarkan hal tersebut.
Laki-laki tersebut merupakan pasien positif nomor 28 sedangkan istrinya sudah
teridentifikasi terlebih dulu yaitu pasien nomor 18.
“Pasien kasus 18 sendiri merupakan pedagang pasar dan sudah
menjalani perawatan di RSUD RA Kartini. Saat tracing kasus 18 itu, pasien kasus
28 juga tidak mengakui sehingga lolos,” kata dia.
Akibat dari ketidakjujuran tersebut, sebanyak 19 karyawan di
RSUD Kartini yang bersinggungan dengan pasien harus menjalani swab. Mulai dari
Satpam yang menerima pasien, tenaga kebersihan, dan tenaga medis yang berada di
ruang Teratai juga masuk dalam daftar swab.
“Ini sangat mengganggu kinerja tim medis,mudah-mudahan tidak
ada yang positif,” kata dia.
Melihat perkembangan terakhir, dr Fakhrudin menjelaskan, saat
ini kasus positif Covid-19 di Jepara mulai muncul klaster baru yakni pedagang
pasar. Awalnya tidak diprediksi, tapi saat ini ada kasus positif pedagang pasar
sejumlah 10 orang. Dari jumlah itu 7 di antaranya pedagang ikan. “Kami akan
terus melakukan tracing khususnya di pasar-pasar tradisional,” kata dia.
Jumat (5/6/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
akan melakukan tracing kepada sejumlah pedagang di Pasar Jepara Satu. Ini
merupakan tracing lanjutan kasus positif Desa Karangaji. Sementara itu
disinggung mengenai pelaksanaan rapid test massal yang dilakukan serentak di
belasan pasar tradisional pekan lalu, dr Fakhrudin menyatakan, sudah dilakukan
tindak lanjut. “Dari ratusan orang yang diperiksa, ditemukan 59 orang yang
reaktif. Jumlah itulah yang kemudian ditindaklanjuti untuk diambil sampel guna
pemeriksaan swab,” kata dia.
( JTeam )