Semarang,LpkTrankonmasi.com
- Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah
Kota Semarang memberi layanan pemeriksaan kesehatan berstandar Covid-19 (Rapid
Test) secara gratis bagi santri. Baik santri warga Kota Semarang maupun warga
luar yang mondok di pesantren di Kota Semarang.
Ketua FPKB DPRD Kota
Semarang H Sodri menyatakan, saat ini pondok pesantren telah bersiap membuka
kembali di masa new normal. Sesuai anjuran pemerintah, pondok pesantren
memberlakukan protokol kesehatan. Yaitu mewajibkan santri membawa surat
keterangan sehat berstandar Covid-19. Itu artinya, setiap santri harus
menjalani Rapid Test atau Swab Test.
“Biaya periksa
kesehatan standar Covid-19 itu cukup mahal. Pemerintah harus menggratiskan,”
tutur Sodri usai mengikuti Sidang Paripurna Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan ABPD 2019 bersama Walikota Semarang, di Gedung DPRD Kota Semarang,
Kamis, (18/6/2020).
Menurut Sodri,
Pemerintah Kota Semarang perlu memerintahkan Puskesmas dan Rumah Sakit memberi
pemeriksaan gratis untuk warga Kota Semarang berstatus santri. Teknisnya,
terang dia, santri datang ke Puskesmas atau rumah sakit, menunjukkan kartu
santri, maka dia mendapat layanan gratis.
“Setelah mendapat surat
keterangan sehat, si santri bisa kembali mondok di pesantrennya,” tandas dia.
Tahap berikutnya,
lanjut Sodri, aparat pemerintah mendatangi pondok-pondok pesantren di Kota
Semarang. Mendata, apakah semua santri telah memiliki surat keterangan sehat.
Apabila ada santri tidak memilikinya, diminta datang ke Puskesmas atau rumah
sakit untuk mendapat layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
“Jadi, nantinya semua
santri mendapat layanan sama,” ujar Sodri yang pernah nyantri di Ponpes Al
Anwar Mranggen Demak, dan Al Falah Ploso, Kediri, ini.
Sodri menambahkan,
pemerintah juga perlu membantu transportasi santri untuk kembali ke pondoknya.
Yaitu memakai bus milik Pemkot Semarang.
Dibeberkan Sodri,
Pemerintah Kota Semarang patut bersyukur. Banyak warganya yang nyantri di
berbagai pesantren di Indonesia. Itu artinya, warga Kota Semarang berjiwa
religius dan mencintai ilmu. Moral masyarakat Insya Allah akan terjaga,
sehingga Kota Semarang tenteram nan damai sentosa. Indeks pembangunan manusia
menjadi tinggi. Berakibat pembangunan berhasil gemilang.
Karena itulah
menurutnya, bus-bus Pemkot perlu disediakan untuk mengangkut para santri
kembali ke pondok pesantren mereka. Meniru langkah Pemprov Jateng yang
memfasilitasi angkutan bagi santri ke Jawa Timur, yang keberangkatannya dilepas
oleh Wakil Gubernur Jateng H Taj Yasin di halaman Masjid Agung Jawa Tengah,
Rabu, (17/6/2020).
“Kami minta Pemkot
busnya untuk membantu santri kembali ke pesantren. Bus DPRD silakan dipakai
juga. Antarkan para santri kembali mondok
demi kebaikan Semarang kita tercinta,” pungkasnya.
# Taufiq W.