Jepara – Berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya, Pesta Lomban tahun ini digelar secara sederhana di Kelurahan
Ujung Batu, Kecamatan Jepara. Meskipun di tengah pandemic Covid-19 Pesta Lomban
tetap diselenggarakan. Tidak ada pengunjung atau warga yang menyaksikan.
Pesta Lomban adalah pesta
masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten
Jepara dalam bentuk sedekah laut. Pesta Lomban bermakna
merayakan
hari raya dengan bersenang-senang setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh. Pesta
Lomban ini diselenggarakan satu minggu setelah Hari Raya idul Fitri.
Kegiatan dimulai pukul
05.00 WIB, dengan doa bersama sebelum pemberangkatan pelarungan. Sekitar pukul
05.30 WIB dilanjutkan dengan prosesi pemberangkatan Larungan kepala kerbau ke
tengah laut, menggunakan 1 unit kapal Mulyo Utomo dari HNSI. Dan setelah
selesai pelarungan, tidak ada lagi kegiatan tambahan lainnya di sekitar TPI
Ujung Batu.
Maksud
dari upacara pelarungan ini adalah sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada
Allah, yang melimpahkan rizki dan keselamatan kepada warga masyarakat nelayan
selama setahun dan berharap pula berkah dan hidayahnya untuk masa depan.
Lurah Ujung Batu, Anjar
mengatakan tradisi Lomban tahun ini dilaksanakan secara sederhana, dan berbeda
dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian, ia mengaku bersyukur karena
acara tradisi Lomban bisa berjalan dengan lancar.
“Ini tugas yang berat
tapi mulia. Kami koordinasikan dengan tokoh agama sesepuh, Alhamdulillah semua
berjalan lancar,” kata Anjar saat ditemui, Minggu (31/5/2020).
Sementara itu, saat ditemui
saat melakukan pengamanan, Babinsa setempat, Sertu Syarif Hidayat, menjelaskan,
bahwa pelaksanaan Lomban dan rangkaian kegiatan lainnya, digelar dengan
menggunakan protokol kesehatan. Hal ini sebagai langkah pencegahan Covid-19
saat pelaksanaan Lomban.
Ia berharap, pandemi
Covid-19 cepat segera berakhir, sehingga tradisi pesta Lomban yang menjadi
salah satu destinasi wisata Kabupaten Jepara kembali marak dan meriah, sehingga
dapat kembali menarik para wisatawan, baik lokal maupun manca negara.
“Ini merupakan tradisi
yang sudah turun temurun, sehingga warga tetap menggelarnya, meskipun dengan
cara yang sederhana. Semoga pandemi Covid-19 cepat berlalu, sehingga
pelaksanaan Lomban dapat kembali seperti sedia kala. Amin,” jelas Syarif.
Tradisi Pesta
Lomban
mengandung nilai-nilai edukatif (pendididkan) yaitu:
nilai ketuhanan, nilai silaturahmi dan kekeluargaan, nilai kegotong-royongan,
nilai rekreasi, dan menjaga keseimbangan dengan alam. Masyarakat dapat
melestarikan budaya dari daerahnya sendiri atau menjaga tradisi ini daerahnya
agar tidak punah, sehingga nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalamnya
dapat disosialisakan melalui tradisi tersebut.
Semoga pandemic
Covid-19 ini segera berakhir, sehingga segla aktivitas dapat kembali berjalan
seperti sediakala, sektor ekonomi kembali bergulir.
(J Team)