Kades Trapang Andri Fajarrohman Saat menggelar MUSRENBANGDES Khusus (Foto Wartawan Sampang/Anaf)
Sampang - Dengan adanya
wabah Covid-19, Pemerintah pusat menginstruksikan untuk mengalihkan penggunaan
anggaran Dana Desa (DD) untuk bantuan sosial (bansos). Bansos ditambah
untuk meredam dampak tekanan ekonomi akibat penyebaran virus
corona atau Covid-19 di Indonesia.
Dengan adanya instruksi pemerintah Pusat itu membuat 3 (tiga) desa di
kecamatan Banyuates menggelar musrenbangdes khusus, Selasa (12/5/2020).
Hadir dalam kegiatan
tersebut, Forkopimcam Banyuates, Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD),
Kepala Dusun (KASUN), Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat dari desa Nagasareh,
Desa Kembang jeruk dan yang terakhir desa Trapang.
Kagiatan ini dimulai
jam 09.00 WIB
Camat Banyuates Fajar
Sidiq, SSTP, M.si melalui Sekretaris Kecamatan Banyuates, Lilis Listiawati mengatakan,"
Bapak Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. H.Jokowidodo melalui Mentri Desa
menginstruksikan kepada semua kepala desa bahwa sebagian Dana Desa (DD) bisa di
gunakan untuk pencegahan wabah Covid-19.”
Desa Nagasareh Saat
Menggelar Musrenbangdes Khusus(Foto Wartawan Sampang/Anaf)
"Di karenakan
anggaran pencegahan Covid-19 yang belum masuk di APBDes maka diadakanlah
Musrenbangdes ini,"tuturnya
Lanjut Lilis,"
Penentuan untuk menunda program yang sudah masuk di APBDes bukan dilakukan oleh
kepala desa sendiri, akan tetapi harus dilakukan musyawarah dengan semua
perangkat, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Dusun (KASUN), hasil
musyawarah dibuatkan berita acara.”
"Maka nantinya
Kepala Dusun (KASUN) harus bisa menjelaskan ke masyarakatnya hasil dari
musyawarah bersama agar tidak ada gejolak di masyarakat karena ada pembangunan
yang ditunda.
Lilis menegaskan agar
anggaran Dana Desa (DD) harus transparan, lebih-lebih anggaran yang di alokasikan
ke pencegahan covid-19, jelas Lilis saat
acara Musrenbangdes di tiga Desa Tersebut.
Desa Kembang Jeruk
(Foto Wartawan Sampang/Anaf)
Di tempat yang berbeda
Kades Kembang Jeruk Suhaimi saat diwawancarai awak media," Pekerjaan fisik
untuk Desa Kembang Jeruk tertunda sebanyak 1(Satu) titik sedangkan 1(Satu)
titiknya lagi dikurangi akibat merebaknya Pandemi Covid 19 maka dari itu kami menghimbau
khususnya kepada masyarakat Kembang Jeruk agar tetap waspada hidup sehat serta
ditunda dulu jika ada perjalanan keluar kota ," ujar Suhaimi.
Hasil pantaun awak media,
Anggaran untuk pencegahan Covid-19 di Desa Nagasareh sebanyak 35 persen dari
Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), sedangkan untuk calon penerima
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sebanyak 253 Kepala Keluarga. Sedangkan
di Desa Kembang Jeruk sebanyak 30%0dan calon penerima Bantuan Langsung Tunai
Dana Desa (BLT DD) sebanyak 170 Kepala Keluarga. Adapun penundaan pekerjaan
fisik di Desa Trapang sebesar 30% dan calon penerima Bantuan Langsung Tunai
Dana Desa (BLT DD) sebanyak 160 Kepala Keluarga.
(Naf/Riez/Lex)