Semarang - Menyebarnya Virus Corona (Covid-19) akhir akhir
ini yang sudah meluas di beberapa Negara termasuk Indonesia. Khususnya wilayah
di Indonesia yang berada dibeberapa Kabupaten/Kota sudah terpapar corona,
sehingga membuat pemerintah mengambil sikap dengan meliburkan baik sekolah Instansi
maupun perusahaan dihimbau untuk meliburkan pegawai maupun karyawannya selama
14 hari kedepan terhitung mulai 16-29 maret 2020.
Demikian berimbas pada semua tempat ibadah, bahkan Gubernur
Jateng Ganjar Pranowo sempat mengumpulkan para tokoh lintas agama untuk
mematuhi kebijakan yang diambil oleh Pemerintah.
Khususnya untuk agama Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI)
melalui berbagai kajian mendalam melalui masukan para ustad, kyai serta
cendikian muslim, lalu mengeluarkan fatwa bahwa jamaah sholat jumat dianjurkan
boleh tidak usah melaksanakan sholat jumat karena berbagai pertimbangan dengan
adanya merebaknya wabah virus corona, MUI menganjurkan sholat jumat bisa
dilakukan di rumah masing masing menggantikannya dengan sholat dhuhur. Namun
hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan warga Ketileng
kel.Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang Semarang, dimana kegiatan rutin sholat
jumat bertempat di Masjid Al.Maghfur Ketileng Semaramg tetap digelar. Ratusan
jamaah padati masjid Al Maghfur untuk melaksanakan sholat.jumat.
Usai sholat jumat, Ketua Takmir Masjid Al Maghfur Ketileng
kel. Sendangmulyo Kec. Tembalang
Semarang, Jumat (20/3/2020) H. Abi Mulantoro,SH
menyampaikan, “Kami menyelenggarakan sholat jumat semata-mata untuk.memenuhi
kewajiban lima selaku umat muslim, namun ddmikian kita tetap menghormati
berdasarkan petunjuk fatwa dari Majlis Ulama Indonesia ( MUI) baik pusat maupun
Jateng. Meskipun kita mengadakan sholat jumat tapi intinya social distancing / pembatasan pembatasan jarak.kumpul yang disampaikan pemerintah tetap kami
laksanakan," ujarnya
" Kami.menghimbau kepada masyarakat Ketileng apabila
dalam.keadaan sakit tidak.perlu ke masjid karena sholat jumatpun diganti sholat
dhuhur itupunj uga sudah boleh dan sah hukumnya sesuai.petunjuk dari MUI maupun pemerintah," jelas Abi
Kebetulan H. Abi M,didampingi wakil Takmir.masjid H.
Sulistyono MM, Bendahara Masjid M.Waluyo.S.Sos, beserta para sesepuh dan rekan-rekan
jamaah untuk menggelar sholat jumat dengan catatan apabila yang sakit harus
tahu diri supaya tidak menyakiti diri sendiri maupun orang lain. “Ini.prinsip
yang kami tegaskan kepada jamaah masjid Al.Maghfur sehingga bagaimanapun juga
kami tetap melaksanakan shalat jumat," tegasnya.
" Kami yakin teman yang melaksanakan sholat dirumah
mendoakan kami bahwa sholat jumat yang diadakan di masjid-masjd seluruh Indonesia
tidak bermasalah dan semuanya tetap sehat, sebaliknya kami yang mengadakan
sholat jumat di masjid juga mendoakan temen-temen semua khusus daerah yang
terdampak dengan adanya pemyebaran virus corona,”tutur Abi.
Insya Allah, Allah akan memberikan petunjuk kita yakin bahwa ini akan diangkat oleh Allah
dengan satu cara, kita harus saling tolong menolong, bahu membahu saling mendoakan tidak.dengan saling mencaci maki, mencela,nyinyir. Karena virus ini benar-benar mendunia dan
menjadi pandemi, meskipun demikian kita tidak.perlu khawatir karena kita juga
hamba Allah yakinlah karena pengkalnya anti virus dalam waktu dekat pasti ada.
“Insya Allah temen temen kita yang melaksanakan shalat jumat
sehat dan sadar diri karena kita sering mensosialisasi jaga diri,jaga kesehatan
orang lain juga. Alhamdulillah berkat
bantuan para jamaah, hand sanitazer sudah kami.pasang di.masjid ini bahkan sampai
ke Balai RW karena banyak.kegiatan disana, pungkasnya.
# Taufiq.W